Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Rencana Penutupan TN Komodo oleh Gubernur NTT, Tawarkan Revitalisasi hingga Tanggapan Wapres Jusuf Kalla

Kompas.com - 23/01/2019, 23:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Menurut Gubernur Viktor, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk rencana tersebut, karena pengelolaan Taman Nasional Komodo adalah kewenangan pemerintah pusat.

"Tapi pandangan ibu Menteri Lingkungan Hidup, secara pribadi beliau sangat setuju karena kita ingin agar ada revitalisasi Pulau Komodo," tegas Viktor di Kupang, Selasa (22/1/2019).

Viktor menjelaskan, dengan dana ratusan miliar, Pemprov NTT akan memaksimalkan ketersediaan makanan untuk komodo, yang selama ini kurang tersedia.

"Nanti setelah ditutup, lalu kita akan ribut dan tentu presiden akan turun tangan supaya punya daya magis," tutupnya.

Baca Juga: Gubernur NTT Dinilai Terburu-buru Wacanakan Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo

4. Tanggapan Wapres Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, rencana penutupan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum resmi.

"Itu belum kami (buat) resmi," kata Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Jusuf Kalla menyambut baik rencana Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk memperbaiki ekosistem di sana. Namun, dirinya mengatakan, semestinya ekosistem Taman Nasional Komodo tetap dijaga meskipun dibuka.

"Kalau saya lihat alasannya Gubernur Viktor itu untuk memperbanyak untuk mengembang biakkan rusa. Tapi jangan lupa, dikunjungi atau tidak dikunjungi itu tetap saja (komodo) perlu makan. Jadi bisa saja ini (direalisasikan)," kata Kalla.

Baca Juga: Wapres Kalla Sebut Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo Belum Resmi

Sumber: KOMPAS.com (Rakhmat Nur Hakim, Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com