Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Mundurnya Edy Rahmayadi dari Ketum PSSI, Akui Kegagalan hingga Bantah Telah Berkhianat

Kompas.com - 21/01/2019, 14:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Edy mengakui, dalam beberapa hal dia gagal membawa PSSI menjadi lebih baik sejak memimpin induk organisasi tersebut pada akhir 2016.

"Sudah dilarang mengatur skor, terjadi pengaturan skor. Ada perkelahian juga. Itu kan berarti saya gagal," kata Edy.

"Jangan sampai karena satu atau dua orang, PSSI terganggu. Mari kita doakan pemimpin berikutnya lebih jaya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Edy juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama pencinta sepak nasional, atas segala kekurangannya selama memimpin PSSI.

Baca Juga: Edy Rahmayadi: Saya Mundur dari PSSI karena Bertanggung Jawab

4. Bantah telah dianggap mengkhianati PSSI

Edy Rahmayadi membantah dirinya dianggap telah berkhianat kepada PSSI karena mundur dari Ketum PSSI.

Edy menegaskan, dirinya mundur karena bertanggung jawab dan justru tak ingin mengkhianati PSSI.

"Saya nyatakan hari ini saya mundur dari ketua. Dengan syarat, jangan khianati PSSI ini," kata Edy dikutip dari Tribun Bali.

"Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab," ucap Edy dalam pidatonya.

Baca Juga: Anggota PSSI Jadi Tersangka Pengaturan Skor, Ini Kata Edy Rahmayadi

5. Joko Driyono ambil alih jabatan Ketum PSSI

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat memberikan sambutan dalam Kongres Tahunan PSSI Jawa Timur yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Oktober 2017, di Hotel Agro Kusuma Batu, Jawa Timur, Rabu (25/10/2017).BOLASPORT.COM/SUCI RAHAYU Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat memberikan sambutan dalam Kongres Tahunan PSSI Jawa Timur yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Oktober 2017, di Hotel Agro Kusuma Batu, Jawa Timur, Rabu (25/10/2017).

Setelah Edy Rahmyadi mundur dari Ketum PSSI, pucuk organisasi PSSI untuk sementara dijabat oleh Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.

Joko bisa saja saja memimpin sampai tahun 2020, tahun berakhirnya era kepengurusan yang dilantik tahun 2016.

Namun, jika para pemilik suara (voters) meminta untuk segera melakukan pergantian ketua umum, mekanisme yang dilakukan adalah melalui kongres luar biasa (KLB).

Regulasi tersebut diterangkan dalam pasal 30 Statuta PSSI. Di sana tertulis, KLB bisa digelar jika 50 persen atau 2/3 delegasi membuat permohonan tertulis.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Mundur, Kepemimpinan PSSI Diserahkan ke Joko Driyono

Sumber: KOMPAS.com (Nugyasa Laksmana, Robinson Gamar, Eris Eka Jaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com