Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Adat Pasangkayu Sulbar Ancam Golput di Pilres 2019

Kompas.com - 21/01/2019, 13:35 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Pertemuan puluhan tokoh adat yang dihadiri unsur pemerintah dan KPUD Sulawesi Barat sepakat menyatakan akan memilih golput dalam Pemilihan Presiden 17 April 2019 mendatang jika pemerintah tidak segera mencabut Permendagri No 60 tahun 2018 tentang penetapan tapal batas wilayah Sulbar dan Sulawesi Tengah.

Pertemuan itu digelar di aula pertemuan para tokoh adat Pasangkayu, Senin (21/1/2019).

Warga suku adat yang terdiri dari 1.300 wajib pilih tersebut menyatakan menolak Permendagri nomor 60 yang menetapkan wilayah desa mereka masuk wilayah administratif Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

“Ada sekitar 1.300 wajib pilih sepakat untuk golput jika Permendagri 60 tidak segera dicabut,” jelas Haris, tokoh adat suku terasing di Pasangkayu.

Baca juga: Protes Karena 16 Tahun Jalan Rusak, Mayoritas Pemilih di TPS Ini Golput

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemprov Sulbar, M Natsir mengatakan akan segera merespons tuntutan warga dengan berangkat ke Jakarta untuk menyelesaikan persoalan tersebut karena menyangkut keamanan daerah.

“Ini tugas pemerintah daerah kabupaten dan provinsi untuk mersepons tuntutan masyarakat. Dalam waktu dekat pemerintah akan ke Jakarta untuk membicarakan masalah ini,” jelas M Natsir.

Sementara itu, Ketua KPU Sulbar Rustang mengatakan, KPU akan mengacu pada Permendagri Nomor 137 tentang penetapan kode wilayah. Sementara Permendagri Nomor 60 Tahun 2018, menurutnya, tak menggugurkan Permendagri 137 2017.

“Permendagri 60 itu tidak menggugurkan Permendagri 137 tentang penetapan kode wilayah. KPU akan mengacu pada Permendagri 137,” jelas Rustang.

Baca juga: Suami Istri Mantan TKI di Malaysia Terdaftar Jadi Pemilih Ganda di Pasangkayu

Sementara itu, keamanan di perbatasan antara Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Pasangkayu dinilai rawan sejak terbitnya Permendagri Nomor 60 tahun 2018.

Masyarakat adat kini terpecah antara kelompok pro dengan kontra erkait tapal batas Kabupaten Donggala dan Pasangkayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com