Baca juga: Penjualan Tenun Nggoli dan Kopi Tambora di Sumsel Expo untuk Bantu Korban Gempa Lombok
Setelah itu, kata Dwi, dia mengirim beberapa pemuda Tidore ke Jepara, Jawa Tengah, untuk belajar tenun selama sebulan, mulai dari pewarnaan, desain, menenun dan sebagainya.
Seluruh perlengkapan menenun dari Jepara pun dibeli dan diboyong ke Tidore.
“Dari situ kita mulai produksi tapi masih dalam pemantauan pelatih yang dari Jepara,” kata Dwi.
Untuk mengembangkan tenun, Dwi mengatakan tidak bisa dilakukan sendirian. Ia pun menjalin kerja sama dengan desainer kondang dari Citra Tenun Indonesia (CTI).
Diapresiasi ibu negara
Setelah bisa memproduksi kain tenun lokal sendiri, Dwi menuturkan dirinya sudah memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti pameran kedua yang digelar Bank Indonesia.
“Waktu itu saya didatangi ibu Presiden (istri Jokowi, Iriana Joko Widodo), ibu Wapres (istri Jusuf Kalla), ibu Gubernur BI (istri gubernur BI), saya langsung jelaskan mengenai asal mula kain tenun Tidore dan sangat direspons dengan baik, karena di situ yang dilihat ada semangat ingin membangkitkan kembali,” kata Dwi.
“Bahkan ada 10 produk tenun yang dipilih untuk dipakai gubernur BI, salah satunya tenun Tidore. Di luar dugaan, ternyata banyak sekali desainer Jakarta tertarik untuk bantu kembangkan tenun Tidore,” kata Dwi lagi.