Penjualan Tenun Nggoli dan Kopi Tambora di Sumsel Expo untuk Bantu Korban Gempa Lombok

PALEMBANG, KOMPAS.com -  Hasil penjualan 150 syal tenun nggoli serta kopi Tambora di Sumsel Expo akan didonasikan untuk membantu para korban gempa yang berada di Lombok, Nusa Tengga Barat (NTB). 

Hal ini diutarakan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Babuju Mandiri dalam pameran Sumsel Expo di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (23/8/2018).

CEO UMKM Babuju Mandiri Juhaidin mengatakan, dari 150 syal yang dibawa, sudah 100 syal laku terjual oleh para pengungjung dalam pameran Sumsel Expo. Selain syal, mereka juga menjual kopi Tambora yang merupakan khas tanah Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kami memang sepakat untuk membantu saudara yang ada di Lombok, seluruh hasil penjualan di donasikan kepada korban gempa. Mudah-mudahan bisa sedikit membantu dan barokah,” kata Juhaidin.

Baca juga: Defisit Rp 1 Triliun, Pemprov Riau Akui Sulit Bantu Lombok 

Sementara itu, Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu Kementerian Perindustrian RI Sudarto menambahkan, ia sangat mendukung apa yang dilakukan UMKM Babuju Mandiri dengan mendonasikan hasil penualan untuk membantu korban gempa Lombok.

“100 persen hasil penjualan didonasikan UMKM Babuju untuk Lombok, seperti tenun nggoli dan kopi Tambora,” ujar Sudarto.

Sudarto menambahkan, pemerintah saat ini mendorong seluruh Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk dapat bersaing dengan produk negara lain. Melalui sertifikasi produk asli.

Hal ini bertujuan agar produk mereka dipercaya oleh masyarakat luas dan dapat memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri jika sudah mendapatkan sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP).

Saat ini IKM yang telah dibina untuk mendapatkan sertifikasi tersebut di seluruh Indonesia sudah mencapai 172 IKM. Namun, jumlah tersebut terbilang masih rendah karena jumlah IKM di Indonesia di 2018 saja sebanyak 4,5 juta IKM.