Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peragaan Busana ala Ibu Rumah Tangga untuk Gaungkan Tenun Tradisional Mamasa

Kompas.com - 25/03/2018, 23:20 WIB
Junaedi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Komunitas ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Serikat Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Mamasa, Sulawesi Barat, menggelar fashion show dan festival tenun tradisional Mamasa di Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (25/3/2018).

Pekka optimistis bahwa hasil kerajinan tangan kreatif mereka bisa menembus pangsa pasar nasional dan berharap kegiatan ini bisa menggaungkan hasil tenun tradisional khas Mamasa untuk Nusantara.

Puluhan ibu rumah tangga yang menjadi tulang punggung keluarga mereka dengan berprofesi sebagai perajin tenun tradisional Mamasa tampak tak canggung memperkenalkan hasil karya tenun tradisional buatan mereka.

Kain tenun itu telah dimodifikasi dengan nuansa modern, tetapi tetap tak meninggalkan ciri khas akar budaya Mamasa.

Baca juga: Kain Delamak, Tenun Khas Bengkulu yang Terlupakan Lalu Punah

Layaknya model profesional yang melenggak-lenggok di atas catwalk, ibu-ibu rumah tangga itu dengan percaya diri mempertontonkan hasil tenun kreasi mereka kepada sekitar 150 hadirin di Gedung Gereja Maranatha Balla Kalua dalam pergelaran tersebut.

Pergelaran fashion show untuk menggaungkan tenun tradisional Mamasa, Sulawesi Barat, untuk Nusantara.KOMPAS.com/Junaedi Pergelaran fashion show untuk menggaungkan tenun tradisional Mamasa, Sulawesi Barat, untuk Nusantara.

Susana Rawa Borot, aktivis perempuan yang juga ketua panitia pelaksana fashion show (peragaan busana), menyebutkan, pergelaran ini menampilkan 10 model gaun tradisional khas Mamasa.

Selain itu, ada juga busana tradisional Mamasa yang telah dimodifikasi sehingga tampilannya lebih elegan, modern, dan dinamis.

Susana berharap, meski tenun tradisional Mamasa telah dimodifikasi sedemikian rupa, tetapi ia tetap tak melupakan akar budaya Mamasa dengan tetap menampilkan gaun tradisional yang asli dari Mamasa.

“Kenapa kita tetap tampilkan busana tradisional asli Mamasa di tengah pergelaran busana modifikasi ini karena kita tidak ingin kehilangan akar budaya Mamasa sebagai basisnya,” jelas Susana Rawa saat ditemui di sela kegiatannya.

Komunitas Pekka Mamasa berharap akulturasi budaya modern dan tradisional dalam sebuah karya busana seperti ini bisa digemari siapa saja, di mana saja, dan dalam suasana apa saja.

Baca juga: Sambangi Kabupaten Sintang, Sutarmidji Berniat Promosikan Rumah Betang Dayak dan Kain Tenun

Pergelaran fashion show untuk menggaungkan tenun tradisonal Mamasa, Sulawesi Barat, untuk Nusantara.KOMPAS.com/Junaedi Pergelaran fashion show untuk menggaungkan tenun tradisonal Mamasa, Sulawesi Barat, untuk Nusantara.

Selain itu, digelar juga rangkaian kegiatan lain, seperti festival tenun serta dialog dalam rangka memperkuat suara dan pengaruh perempuan sebagai kepala keluarga dalam sistem perlindungan sosial.

Peragaan busana itu digelar di gedung Gereja Maranatha Balla Kalua, sedangkan pesta tenun dilakukan di tengah perkampungan warga di Balla Kalua, tak jauh dari tempat peragaan busana.

Harapan penyelenggara

Direktur Serikat Perempuan Kepala Keluarga, Nani Zulminarni, berharap hal yang dilakukan komunitas Peka Mamasa ini kelak menjadi jembatan dalam menggaungkan produk kerajinan tenun tradisonal dari Mamasa untuk nusantara.

Nani juga berharap kegiatan ini dilirik pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat sebagai salah satu aset perekonomian dan budaya.

“Apa yang kami lakukan ini bisa menyuarakan aspirasi, khususnya ibu-ibu di Mamasa untuk mendapatkan perhatian lebih banyak dari pemerintah daerah maupun pusat,” ucap Nani Zulminarni.

Menurut dia, rangkaian kegiatan ini sebagai bagian dari partisipasi nyata perempuan Mamasa dalam memperkuat suara dan pengaruh perempuan kepala keluarga dalam sistem perlindungan sosial.

Kompas TV Asnaria merantau dari Kepulauan Nias dan jatuh cinta pada tenun tradisional kain ulos.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com