Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maman Si Peternak Lele Asal Indramayu, Kena Tipu Pengepul Ratusan Juta Rupiah hingga Teknik Digital E-Fishery

Kompas.com - 11/12/2018, 18:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

5. Teknik menebar larva 

Maman memiliki tips untuk beternak lele. Salah satunya saat menebar benih. Maman tidak membeli lele berumur sebulan dengan panjang 46 sentimeter dengan harga per ekor Rp 150 seperti kebanyakan dilakukan peternak lele.

“Saya membeli lele yang masih larva seharga Rp 5 per ekor. Sekali menanam, saya menebar 100.000 larva. Dari jumlah tersebut saya hanya berharap, 20.000 larva bisa tumbuh dan siap panen kelak,” kata Maman.

Jadi, lanjutnya, modal pertama menebar dan merawat larva sekitar Rp 1,4 juta. Uang sebanyak Rp 900.000 untuk membeli tiga zak makanan selama sebulan, dan Rp 500.000 untuk membeli 100.000 larva.

Selanjutnya, setelah lele tumbuh stabil, Maman cukup membeli makanan lele untuk tiga bulan berikutnya.

Sebulan ia membutuhkan pakan lele empat sampai lima sak untuk lele dewasa. Maman menjelaskan, hidup larva sangat lemah.

“Mudah mati jika muncul cuaca ekstrem mendadak. Contoh, saat cuaca panas, tiba-tiba turun hujan,” ujarnya.

Baca Juga: Ibnu Muslim, Mantan TKI yang Sukses Jadi Bos Budidaya Ikan Air Tawar

6. Sentuhan digital "E-Fishery" di kolam lele Maman

Inilah tong dan pelepas pakan lele yang dilengkapi perangkat digital pengatur jadwal memberi makan lele. Lewat aplikasi di telepon genggam yang terhubung dengan perangkat ini, para juragan lele bisa mengatur jadwal memberi makan lele tanpa harus setiap hari ke kolam. Perangkat ini bernama E-Fishery atau pengatur pemberi makan ikan otomatis.KOMPAS/WINDORO ADI Inilah tong dan pelepas pakan lele yang dilengkapi perangkat digital pengatur jadwal memberi makan lele. Lewat aplikasi di telepon genggam yang terhubung dengan perangkat ini, para juragan lele bisa mengatur jadwal memberi makan lele tanpa harus setiap hari ke kolam. Perangkat ini bernama E-Fishery atau pengatur pemberi makan ikan otomatis.

Di beberapa kolam lele milik Maman, tampak beberapa tong berwarna hijau tosca dipasangi kotak elektronik.

Tong dan perangkat pelepas pakan ini berisi 60 kilogram pakan lele. Setiap hari, 30.000 ekor lele di setiap kolam membutuhkan 10 kilogram makanan.

“Kotak ini terhubung dengan telepon genggam saya. Lewat aplikasi pada telepon genggam, saya bisa mengatur dari jarak jauh kapan pakan ditabur ke kolam,” paparnya.

Kini, ia telah memasang 40 kotak pengatur pemberi pakan lele di sejumlah kolamnya.

“Nama perangkatnya, E-Fishery atau pemberi pakan otomatis. Saya sudah setahun memakai perangkat ini,” ujar Maman.

Inilah tong dan pelepas pakan lele yang dilengkapi perangkat digital pengatur jadwal memberi makan lele.

Lewat aplikasi di telepon genggam yang terhubung dengan perangkat ini, para juragan lele bisa mengatur jadwal memberi makan lele tanpa harus setiap hari ke kolam.

Baca Juga: Kisah Tukang Tambal Ban yang Sukses Jadi Peternak Sapi Langganan Jokowi

Sumber: KOMPAS.com (Windoro Adi)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com