Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Weri Mata Nii, Tradisi Tanam Padi Suku Gunung di Flores Barat

Kompas.com - 26/11/2018, 11:01 WIB
Markus Makur,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Setelah mendapat persetujuan dari pemilik lahan dan warga yang hadir, selanjutnya, ketua Dor menuangkan air tuak atau sopi lokal dari botol ke gelas mok (gelas berbahan alumium).

Dari gelas mok itu, sebagian air tuak atau sopi itu dituangkan ke tanah sebagai tanda meminta restu dari alam semesta dan leluhur.

Ritual selanjutnya, Ketua Dor, Jalang memegang seekor ayam dan melaksanakan ritual adat Weri Mata Nii dengan mengucapkan bahasa-bahasa adat (goet-goet bahasa kolor) yang intinya meminta restu kepada Sang Pemilik alam semesta, leluhur dan alam itu sendiri.

Permintaannya adalah memohon berkat benih padi yang siap ditanam, mohon keberhasilan dan bebas dari hama di ladang dan bebas dari ancaman binatang liar.

Darah ayam diteteskan pada benih padi

Seorang pemuda di Suku Gunung yang sudah dipercayakan tetua adat menyembelih ayam di sekitar kayu teno (pohon teno) meneteskan darah ayam di benih padi (Mata Nii) yang sudah dikumpulkan dan siap ditanam. Lalu seorang pemuda lain menyembelih seekor babi adat di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com