Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Duka Keluarga Wiranto hingga Kasus Pelecehan Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 17/11/2018, 09:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarga besar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berduka.

Cucu Wiranto, Achmad Daniyal Alfatih meninggal dunia setelah terpeleset di pinggir kolam rumah duka di Jakarta.

Pada Jumat (16/11/2018), almarhum dimakamkan di makam keluarga di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Wiranto tak bisa menyembunyikan kesedihannya. 

Selain itu, berita tentang "passing grade" tes CPNS yang diubah menjadi sistem ranking, juga menjadi sorotan.

Banyaknya peserta tes yang tak lolos menjadi salah satu pertimbangan perubahan tersebut.

Berikut ini 5 berita populer nusantara Kompas.com, Jumat (16/11/2018):

1. Keluarga Wiranto berduka atas meninggalnya Daniyal

Keluarga Menkopolhukam Wiranto foto bersama di samping makam almarhum Achmad Daniyal Alfatih di pemakaman keluarga Delingan, Kecamatan Karanganyar, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (16/11/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Keluarga Menkopolhukam Wiranto foto bersama di samping makam almarhum Achmad Daniyal Alfatih di pemakaman keluarga Delingan, Kecamatan Karanganyar, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (16/11/2018).

Menko Polhukam Wiranto tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat melihat jenazah cucunya, Achmad Daniyal Alfatih, masuk ke liang lahat.

Putra ketujuh dari pasangan Abdi Setiawan dan Amalia Sianti ini dimakamkan di pemakaman keluarga di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Wiranto mengatakan, dirinya masih sempat bercanda dengan cucunya tersebut.

"Siang harinya sudah harus berpisah selamanya. Tentu ini sangat menyedihkan dan mengejutkan," kata Wiranto, Jumat.

Seperti diketahui, Daniyal yang masih berusia 1 tahun 4 bulan itu terpeleset saat bermain di kolam di rumahnya di Jakarta.

Baca berita selengkapnya: Wiranto: Pagi Masih Main, Siang Sudah Berpisah Selamanya, Ini Mengejutkan...

2. Passing Grade tes CPNS terlalu tinggi, ini solusinya

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana saat meninjau tes CPNS di Kota Malang, Jumat (16/11/2018)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana saat meninjau tes CPNS di Kota Malang, Jumat (16/11/2018)

Pemerintah akan menerapkan sistem ranking sebagai alternatif kriteria kelulusan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) peserta seleksi CPNS.

Alasannya, angka kelulusan SKD sangat rendah karena banyak peserta yang tidak memenuhi passing grade atau batas nilai minimal.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, alternatif solusi dengan sistem ranking itu diterapkan karena dikhawatirkan banyak formasi yang kosong, terutama posisi guru dan tenaga kesehatan yang banyak dibutuhkan.

Pihaknya tidak mau menurunkan passing grade karena dikhawatirkan akan merekrut Apartur Sipil Negara (ASN) yang tidak berkualitas.

Baca berita selengkapnya:"Passing Grade" Tes CPNS Banyak yang Tidak Lolos, Pemerintah Terapkan Sistem Ranking 

3. Surat Wisely untuk polisi jadi viral

Surat Izin Mengemudi (SIM) C Milik Wisely Michello Putra Sut.Dok. Facebook Gresik Sumpek Surat Izin Mengemudi (SIM) C Milik Wisely Michello Putra Sut.

Surat Wisely Michello Putra Sut (18), warga Jalan Balikpapan, Gresik Kota Baru, kepada jajaran Satlantas Polres Gresik menjadi viral.

Isi surat tersebut adalah pernyataan Wisely dinyatakan lulus tes dan mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) C.

Surat itu sempat menjadi perbincangan di dunia maya, karena Wisely mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membimbing dan melatihnya hingga lulus ujian mendapatkan SIM C.

"Saya terharu dengan apa yang sudah dilakukan Wisely, bahwa semua itu memang butuh proses tidak bisa langsung jadi. Wisely patut menjadi contoh," kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Gresik Ipda Darwoyo, Kamis (15/11/2018).

Baca berita selengkapnya: Curhatnya Usai Lulus Tes SIM Jadi Viral, Polisi Bilang Wisely Patut Menjadi Contoh

4. Sopir taksi online cabuli penumpang berusia remaja

Ilustrasi pelecehan seksual Ilustrasi pelecehan seksual

Pada Kamis (8/11/2018), Polrestabes Surabaya mengungkap kasus pelecehan seksual yang dilakukan driver taksi online terhadap perempuan di bawah umur.

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan, pihaknya telah menangkap pelaku, Hendrik Sugiyanto (33).

Dia diduga mencabuli ANC (17), gadis yang berstatus sebagai pelajar di salah satu SMA di Surabaya.

Menurut AKP Ruth Yeni, kasus tersebut bermula saat ANC kerap menggunakan jasa taksi online ketika berangkat sekolah.

Dari situ, ANC mengenal Hendrik Sugiyanto.

"Kemudian keduanya saling bertukar nomor telepon dan pelaku menawarkan jasa antar jemput kepada korban dengan harga murah," kata Ruth Yeni, saat dikonfirmasi.

Baca berita selengkapnya: Pengemudi Taksi Online di Surabaya Setubuhi Gadis SMA di Dalam Mobil

5. Polisi tindak tegas petani gunakan listrik untuk menjebak tikus

Foto Dok Polres Ngawi. Lokasi Kadi (58), warga Dusun Kuncen, Desa Tambakromo, Kecamatan Padas, Ngawi saag ditemukan meninggal dunia di sawah miliknya yang terletak di Dusun Ngembak, Desa Munggut, Kecamatan Padas, Ngawi pada Senin (12/11) pagi karena tersengat aliran listrik pada jebakan tikus yang dia pasang. Kontributor Nunukan, Sukoco Foto Dok Polres Ngawi. Lokasi Kadi (58), warga Dusun Kuncen, Desa Tambakromo, Kecamatan Padas, Ngawi saag ditemukan meninggal dunia di sawah miliknya yang terletak di Dusun Ngembak, Desa Munggut, Kecamatan Padas, Ngawi pada Senin (12/11) pagi karena tersengat aliran listrik pada jebakan tikus yang dia pasang.

Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur, akan menindak tegas petani yang masih nekat menggunakan jebakan tikus beraliran listrik.

Kasubbag Humas AKP Eko Setyomartono mengatakan, selama 2018, jebakan tikus beraliran listrik telah memakan korban tujuh orang.

"Selama 2018 sudah ada 7 orang yang meninggal karena jebakan tikus dialiri listrik. Sekarang Kapolres gencar sosialisasi agar warga tidak menggunakan itu," ujar Eko, Kamis.

"Kapolres akan menindak tegas sesuai dengan undang-undang. Seperti kasus di wilayah Geneng yang terjadi bulan kemarin itu prosesnya tetap jalan," lanjut dia. 

Kejadian terakhir jebakan tikus beraliran listrik menelan korban jiwa terjadi di Kecamatan Padas.

Baca berita selengkapnya: Tujuh Orang Meninggal, Polisi Tindak Tegas Petani yang Pasang Jebakan Tikus Berlistrik

Sumber: KOMPAS.com (Sukoco, Ghinan Salman, Hamzah Arfah, Andi Hartik, Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com