Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2018, 22:54 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Fakta terbaru terungkap dari hasil pemeriksaan Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan terhadap tiga tersangka pelaku perampokan taksi online yang menewaskan Sofyan (45).

Pemeriksaan itu menemukan jika empat pelaku yakni Ridwan (45), FR (16), Acundra (21) serta Akbar (DPO) sempat membidik korban lain saat memesan taksi online sebelum Sofyan.

Hal itu diungkapkan oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara. Dia menyebut, para pelaku meminjam beberapa akun dari para warga yang tak dikenal, namun sempat ditolak.

Nahas bagi Sofyan yang mendapatkan orderan dari mereka hingga menjadi korban perampokan.

Baca juga: Fakta Perburuan Pelaku Pembunuhan Sofyan, Takut Ditembak Polisi hingga Satu Masih Buron

“Pelaku sempat memilih target sampai lima target, akhirnya mendapatkan korban dan langsung naik,” kata Yoga.

Yoga melanjutkan, mobil Daihatsu Sigra milik korban juga menjadi pilihan para pelaku karena mudah untuk dijualkan.

Setelah mendapatkan mobil, Akbar mengemudikan mobil menuju ke arah Jambi untuk dijual. Di sana mobil korban dijual seharga Rp 22,5 juta.

“Mobilnya sudah kita dapatkan berada di Jambi, sekarang dibawa ke Palembang. Hasil penjualan ini mereka bagi empat, untuk Akbar sekarang masih buron,” ujar dia.

Baca juga: Kronologi Sofyan Tewas Ditangan Empat Perampok Versi Polisi

Selain itu, Yoga menyebutkan, jika Akbar adalah aktor utama di balik kasus perampokan tersebut. Akbar mengajak Ridwan untuk mencari dua orang lagi sebelum beraksi.

Akbar mendesak FR dan Acundra untuk menghabisi nyawa korban. Kedua pemuda itu diancam akan dibunuh jika tidak mengikuti perintah dari Akbar.

“Otak pelakunya adalah Akbar, Ridwan tugasnya merekrut dua tersangka lain, sekarang masih kita kembangkan terus,” ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com