Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sofyan, Sopir Taksi "Online" Palembang, Pelaku Habis Bensin hingga Ikat Pinggang Dikenali Anak

Kompas.com - 15/11/2018, 06:32 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

Ikat pinggang warna hitam yang ditemukan penyidik pun diyakini Rafli adalah milik ayahnya.

“Kadang saling pakai sama Papa, misalnya hari ini saya pakai jenis ini, besok tukaran lagi dengan Papa. Itu memang punya Papa (ikat pinggang),” ujarnya.

Baca juga: Kapolda Sumsel: Hasil Tes DNA Sofyan Sopir Taksi Online Keluar Satu Pekan

Meski dalam data sekunder telah diyakini kuat jika tulang itu adalah Sofyan, polisi tak mau salah langkah dan akan menunggu hasil tes DNA kepada keluarga Sofyan.

Sampel DNA milik Rafli pun ikut diambil untuk dicocokkan dengan tulang belulang itu. Selain Rafli, sampel DNA Norma (65) ibu kandung Sofyan pun ikut diambil.

Hasil tes DNA, diungkapkan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara, akan keluar pada satu pekan ke depan.

Setelah seluruh pelaku ditangkap, Rafli meminta kepada polisi untuk memberikan sanksi terberat karena telah membunuh ayahya.

“Saya harap polisi cepat tangkal pelakunya, hukum seberat-beratnya sesuai tindakan mereka (pelaku),” ucap Rafli yang terlihat tegar.

 

Tempurung dan Rahang Kiri Retak

Hasil otopsi sementara terhadap tulang yang diduga Sofyan berbeda dari pengakuan Ridwan kepada polisi. Pelaku mengaku mereka menghabisi nyawa Sofyan dengan menggunakan seutas tali.

Kejanggalan dari pengakuan Ridwan membuat polisi harus ekstra sabar mengorek keterangan aksi bejat para pelaku perampokan ini.

“Kalau dilihat dari kondisi tempurung kepala yang retak dan rahang kiri remuk ini sangat berbeda. Kemungkinan korban dipukul dengan benda tumpul,” ujar Zulkarnain, Rabu (14/11/2018).

Baca juga: Keluarga Sopir Taksi Online Sofyan: Ini Nyawa, Pelaku Harus Dihukum Setimpal

Sementara kondisi jenazah yang tinggal tulang sejak tewas pada 15 hari lalu sempat menjadi pertanyaan.

Namun, dari keterangan dokter forensik yang disampaikan Kapolda Sumsel menyatakan hal itu bisa saja terjadi karena kondisi korban dibuang di alam terbuka.

“Bisa saja dimakan binatang buas, jadi tidak melalui proses pembusukan menurut tim dokter begitu. Tapi, untuk memastikan kita menunggu hasil tes DNA,” ujarnya.

 

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menemui keluarga Sofyan (43) sopir taksi online yang tewas dibunuh perampok ketika berada di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11/2018).KOMPAS.com / Aji YK Putra Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menemui keluarga Sofyan (43) sopir taksi online yang tewas dibunuh perampok ketika berada di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11/2018).

Sempat habis bensin di tengah jalan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com