Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abdussalam, Sarjana Fisika yang Sukses Membangun Desanya Jadi Desa Digital

Kompas.com - 10/11/2018, 10:46 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Awalnya ada konflik politik

Masyarakat desa Waru Barat awalnya pesimis desanya bisa jadi desa pintar dengan berbasis internet. Rasa pesimis itu berangkat dari konflik politik desa pasca pemilihan kepada desa.

Namun Abdussalam bisa menjawab rasa pesmis warga dengan kerja keras dan kerja fakta.

Halimatus Sakdiyah, salah satu warga mengatakan, konflik politik desa sudah luntur. Penyebabnya, karena pemerintahan desa telah berubah. Pelayanannya bagus, apalagi sudah online, terbuka dan tidak anti kritik.

“Saya bangga desa kami sekarang sudah maju. Konflik politik sudah hilang. Ini modal besar untuk membangun desa yang ada di pelosok kabupaten,” ujar Halimatus Sakdiyah.

Baca juga: Hindari Tengkulak, BUMDes di Banyuwangi Sediakan Pinjaman Khusus Hajatan

Mat Nasir, warga lainnya yang pernah merantau ke Malaysia mengaku jika pelayanan di desanya sudah modern.

Ia pernah mengalami kehilangan paspor di Malaysia. Melalui pengaduan di aplikasi e-Desa Same Sae, paspornya bisa diurus tanpa dirinya pulang ke Indonesia.

“Pokoknya top desa kami sekarang. Saya juga sering komentar di facebook kalau ada kegiatan desa. Semoga kepala desa sehat terus agar Waru Barat semakin maju,” ungkap Mat Nasir saat ditemui di rumahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com