KOMPAS.com - Berita populer di akhir pekan diwarnai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang "genderuwo" atau sejenis makhluk astral yang sering diidentikkan dengan sifat suka menakut-nakuti orang.
Selain itu, berita tentang seorang sopir di Buton Tengah yang mengamuk di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) juga mendapat perhatian pembaca. Sopir tersebut geram ketika petugas SPBU hanya melayani pengisian jeriken milik warga daripada kendaraan yang telah berjam-jam mengantre.
Liputan seputar remaja di Kudus yang merebus pembalut wanita untuk digunakan mabuk bersama, juga menjadi sorotan sekaligus keprihatinan.
Berikut ini 5 berita populer Nusantara, Sabtu (10/11/2018).
Seorang sopir truk mengamuk di SPBU Desa Lombe, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Pasalnya, petugas SPBU lebih memilih mengisi minyak ke dalam tumpukan jeriken daripada mengisi kendaraan yang telah mengantre berjam-jam.
"Sudah berjam-jam mengantre solar. Langka solar ini, yang diisi cuma 5.000 liter. Ada juga jeriken yang diisi," kata Laidu, salah satu sopir truk yang mengantre, Jumat (9/11/2018).
Dari pantauan Kompas.com, di SPBU tersebut tampak antrean kendaraan mobil truk memanjang hingga 3 kilometer selama berjam-jam lamanya.
Sopir yang geram akhirnya mengamuk dan mencoba membubarkan kerumunan warga yang mengantre dengan jeriken.
Bagaimana tanggapan para warga yang antre jeriken? Baca berita selengkapnya: Sopir Truk Mengamuk karena Emosi Melihat Petugas SPBU Melayani Puluhan Jeriken
Setelah sempat menyindir politikus yang tak beretika dengan sebutan "sontoloyo", Presiden RI Joko Widodo melontarkan sebutan "genderuwo".
Jokowi menyebut "genderuwo" untuk para politikus yang tidak beretika baik dan kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," kata Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya 'politik genderuwo', nakut-nakuti," ujarnya.
Baca berita selengkapnya: Jokowi: Sering Nakut-nakuti Masyarakat, Itu Namanya Politik Genderuwo
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Negara Provinsi (BNNP) Jateng AKBP Suprinarto menyampaikan, beberapa remaja di Kudus diamankan oleh BNNP Jateng karena mabuk rebusan pembalut.