KOMPAS.com - Akhir-akhir ini, nama Kota Boyolali menjadi pembahasan para tokoh politik. Hal ini tak lepas dari pidato Prabowo Subianto yang menyebutkan dua kata, "tampang Boyolali".
Dua kata tersebut spontan memicu ribuan warga Boyolali turun ke jalan dan meminta Prabowo meminta maaf atas ucapannya tersebut.
Bahkan, seorang warga kelahiran Boyolali bernama Dakun, mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Prabowo Subianto pada hari Jumat (2/11/2018).
Lepas dari perdebatan para politisi tentang ungkapan "tampang Boyolali", Kompas.com mencoba menelusuri asal muasal Kota Boyolali yang dikenal juga sebagai Kota Susu.
Asal muasal nama Boyolali
Menurut Adi Deswijaya, filolog dan dosen dari Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo, asal muasal nama Boyolali tidak lepas dari kisah Kyai Ageng Pandanarang abad XVI.
Adi mengutip dari buku aksara Jawa Cetak dengan judul "Kyai Ageng Pandhanarang", karya Soewignja, tahun 1938.
Saat itu, Ki Ageng Pandhanarang (Sunan Bayat) bersama istrinya dan kedua pengikutnya hendak menuju ke Tembayat, Klaten.
Sesampainya di Bayalali, istri Ki Ageng Pandhanarang agak tertinggal jalannya di belakang suaminya.
Lalu, Nyi Ageng berkata kepada suaminya, "Kyai, baya wis lali, teka ninggal bae (Kyai, kelihatannya sudah lupa ya sampai-sampai meninggalkan-red)".
"Dari kata-kata Nyai Ageng Pandhanarang tadi 'baya wis lali', yang menjadikan daerah tersebut diberi nama Bayalali," kata Adi, Rabu (7/11/2018).
Andi menuturkan, untuk pemberian nama sebuah daerah atau kota bisa dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain kondisi geografis dan pemberian dari tokoh.
Kota Susu yang setara dengan New Zealand
Kota Boyolali dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi dan pemasok daging sapi lokal terbanyak di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, produksi susu sapi segar di kota ini mencapai 80.000 liter per hari dengan jumlah susu yang dipasarkan untuk konsumsi manusia langsung ataupun diolah industri sekitar 59.000 liter.
Baca Juga: Ini 4 Fakta Menarik dari Kota Boyolali...
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.