PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Timah Persero Tbk kehilangan dua orang dokter dalam tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Selain dua orang dokter, perusahan tambang pelat merah tersebut juga kehilangan lima anggota karyawan lainnya.
Humas PT Timah Rizal Himawan mengatakan, dua petugas medis yang menjadi korban dalam kejadian Senin (29/10/2018) itu yakni dr Rio N Pratama dan dr Natalia.
Baca juga: Jasad 2 Bayi Korban Lion Air JT 610 Sudah Ditemukan, tetapi Belum Bisa Diidentifikasi
"Keduanya bertugas di bagian unit gawat darurat anak perusahaan, PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT)," kata Rizal, kepada Kompas.com, di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Rabu (7/11/2018).
Dia menuturkan, selain dokter, manajemen RSBT juga kehilangan Dede Angraini yang merupakan kepala bidang keuangan.
Menurut Rizal, duka mendalam juga dirasakan karena enam anggota keluarga karyawan RSBT juga ikut menjadi korban pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu.
Mereka yakni drg Wita, Kyara (bayi), Rizal, Eling Sutikno, Jumailah dan Mawar Sariati.
Sementara, karyawan PT Timah yang menjadi korban yakni Cosa Rianda Sahab, Tri Yuda Gautama, Nicky Bagus Santo dan Filzaladi.
Baca juga: Pesan Terakhir Korban Lion Air kepada Istri: I Love You Ma
"Yang sudah teridentifikasi dan dimakamkan yakni Cosa Rianda Sahab dan Dede Angraini," beber Rizal.
Total sebanyak tujuh karyawan PT Timah menjadi korban yang tiga di antaranya bertugas di anak perusahaan PT RSBT.
"Kami berharap semua korban segera ditemukan dan dipulangkan," ujar Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.