Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Tragedi Lion Air JT 610, Sinyal Kotak Hitam hingga Bangkai Kapal

Kompas.com - 01/11/2018, 10:21 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Tiga hari setelah kecelakaan pesawat Lion JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, sinyal kotak hitam terdeteksi.

Dugaan penemuan badan pesawat Lion Air JT 610 sempat muncul. Namun, setelah dicek ulang, ternyata hanya bangkai kapal karam.

Berikut ini sejumlah fakta terbaru peristiwa kecelakaan Lion JT 610.

1. Sinyal kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 terdeteksi

Petugas Basarnas melakukan patroli di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas Basarnas melakukan patroli di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).

Basarnas memastikan sinyal kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT 610 telah terdeteksi di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Direktur Operasional Basarnas Nugroho Budi menyebutkan, titik lokasi sinyal sekitar 400 meter sebelah barat daya dari lokasi kejadian perkara (LKP).

"Lokasinya 400 meter ke sebelah barat daya LKP (lokasi kejadian perkara atau musibah)," ujar Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Hal tersebut dibenarkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono.

"Iya kira-kira seperti itu (sinyal kotak hitam telah terdeteksi)," ujar Soerjanto saat dimintai konfirmasi kepada Kompas.com dari Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Seperti diketahui, Kapal Riset (KR) Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menangkap sinyal kotak hitam ketika melakukan penyisiran pada hari Rabu (31/10/2018).

Baca Juga: Sinyal "Black Box" Lion Air JT 610 Terdeteksi, Ini Koordinat Pastinya

2. Sinyal kotak hitam terdeteksi, pencarian terkendala arus deras

Anggota Basarnas bersiap melakukan proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Anggota Basarnas bersiap melakukan proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Sinyal kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), memang sudah terdeteksi. Akan tetapi, benda paling dicari saat kecelakaan pesawat itu belum ditemukan.

Untuk mempercepat pencarian kotak hitam tersebut, tim sudah menurunkan Remotely Operated Vehicles (ROV). Namun, upaya ini terkendala arus.

"Tadi saya lihat sendiri kabelnya itu kebawa arus, untuk ROV nyangkut tadi. Kesulitan seperti itu yang kami hadapi di lapangan," ujar Nugroho, di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Koordinat sinyal kotak yang terdeteksi adalah koordinat sinyal black box yang tertangkap transponder USBL BJ I, berada pada koordinat S 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.

Baca Juga: KNKT Benarkan Sinyal Kotak Hitam Lion Air JT 610 Telah Terdeteksi

3. Dikira badan pesawat, ternyata bangkai kapal

Personel TNI AL melakukan pencarian pesawat Lion Air JT610 dengan menggunakan KRI Sanca di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Personel TNI AL melakukan pencarian pesawat Lion Air JT610 dengan menggunakan KRI Sanca di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Informasi adanya obyek besar di dasar laut segera ditindaklanjuti oleh Tim SAR gabungan.

Dugaan sementara waktu itu obyek besar tersebut adalah badan pesawat Lion Air JT 610.

"Awalnya menunjukkan tanda-tanda (itu badan pesawat), tapi setelah dicek bangkai kapal," ujar Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Kejadian serupa juga pernah terjadi saat proses penyisiran badan pesawat Lion Air JT 610. Namun, setelah dicek oleh tim penyelam, ternyata terumbu karang besar.

"Jadi (kami melakukan penyelaman) ada beberapa tempat itu tidak menunjukkan bagian dari bangkai pesawat," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 100 penyelaman dikerahkan di lima titik pencarian badan pesawat Lion Air JT 610.

Baca Juga: Dikira Badan Lion Air JT 610, Objek Besar di Laut Karawang Ternyata Bangkai Kapal 

4. 56 Kantong jenazah telah tiba di RS Polri Jakarta

Petugas Basarnas mengangkat kantong jenasah yang berisi serpihan dan barang dari penumpang pesawat pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas Basarnas mengangkat kantong jenasah yang berisi serpihan dan barang dari penumpang pesawat pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).

Hingga Rabu (31/10/2018) malam, 56 kantong jenazah korban jatuhnya Lion Air JT 610 telah tiba di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Yang tiba terakhir dua kantong, jadi totalnya sudah 56 hingga malam ini," ujar Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin A Rahman kepada wartawan.

Selain kantong jenazah, saat ini sudah ada delapan kantong properti yang berisi barang para korban.

Selanjutnya, kantong-kantong tersebut langsung dimasukkan ke dalam ruang instalasi forensik.

Baca Juga: Rabu Malam, Sudah 56 Kantong Jenazah Korban Lion Air Tiba di RS Polri

5. 147 keluarga korban sudah melakukan pemeriksaan DNA

RS Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Jannatun Cintya Dewi, penumpang pesawat Lion Air JT 610,  kepada pihak keluarga, Rabu (31/10/2018). Pewasat itu, dengan 181 penumpang dan 8 awak, jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.KOMPAS.com/Ryana Aryadita RS Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Jannatun Cintya Dewi, penumpang pesawat Lion Air JT 610, kepada pihak keluarga, Rabu (31/10/2018). Pewasat itu, dengan 181 penumpang dan 8 awak, jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.

Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Musyafak menyebut saat ini sudah ada 147 keluarga korban yang melakukan pemeriksaan DNA. Sementara keluarga yang sudah menyerahkan data korban sejumlah 191.

"Dari 191, baru 147 yang diambil sampel DNA-nya. Jadi kurang 44 keluarga yang belum diambil sampel DNA," katanya di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).

Musyafak meminta agar keluarga korban tersebut segera melengkapi data yang diminta oleh pihak RS Polri.

"Dan dimohon keluarga yang telah melapor dan belum lengkap data-data yang kami minta, diharapkan secepatnya untuk melengkapi, termasuk membawa atau mengajak orangtua korban atau putra, putri korban untuk diambil sampel DNA-nya," ucap Musyafak.

Baca Juga: 147 Keluarga Korban Lion Air Sudah Lakukan Pengambilan Sampel DNA

Sumber: KOMPAS.com (Ryana Aryadita Umasugi, Yoga Sukmana)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com