Pesta pernikahan pasangan Muh Idris, pemuda 20 tahun asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, dengan Inade, janda berusia 65 tahun warga Desa Corawali, berlangsung meriah.
Pesta pernikahan berlangsung dengan adat Bugis. Kedua mempelai mengenakan baju berwarna merah dengan riasan khas Bugis. Sebelum akad nikah dilakukan, Idris terlihat tegang, tetapi ditutupi dengan senyum yang bahagia.
“Tegang kurasa,” kata Idris singkat.
Jarak usia yang berbeda jauh tak menghalangi niat pasangan tersebut untuk mengikat tali pernikahan.
Baca berita selengkapnya: Meriah, Pernikahan Terpaut Usia 45 Tahun di Sidrap
Presiden Komisaris KMWI dan KMWD Sukiyat mengatakan telah melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait produksi massal 15.000 unit kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) pada Januari 2019.
Komunikasi tersebut dilakukan Sukiyat ketika Presiden Jokowi menjenguk dirinya yang saat itu sedang dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada 14 September lalu.
"Sudah ada pembicaraan (dengan Pak Jokowi) waktu di RS Bethesda. Beliau juga tengok saya waktu sakit," kata Sukiyat, yang juga inisiator mobil Esemka di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018).
Sukiyat mengaku dirinya sakit dan dirawat di RS Bethesda saat itu karena memikirkan agar mobil Esemka generasi III dengan merek Kiat Mahesa Wintor (KMW) tersebut bisa diproduksi secara massal.
Baca berita selengkapnya: Sukiyat Akui Sudah Bicara dengan Jokowi soal Produksi 15.000 Mobil Esemka Generasi III
Dari hasil visum terhadap mahasiswi W asal Blora dinyatakan tidak ada tindak kekerasan yang dialami korban.
W sempat melaporkan adanya dugaan tindakan kekerasan dan perkosaan oleh seorang sopir travel di DIY.
"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada orang yang diperkosa. Kemudian kami cek TKP-nya, kami periksa saksi-saksi, lalu kami mintakan visumnya," ujar Direktur Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo, Kamis (25/10/2018).
Hadi menyampaikan, orang yang diduga melakukan pemerkosaan sudah dimintai keterangan.
"Jadi untuk menetapkan tersangka, alat bukti yang berbicara, bukan opini yang bicara," tegasnya.
Baca berita selengkapnya: Hasil Visum Tunjukkan Tak Ada Kekerasan pada Mahasiswi yang Mengaku Diperkosa
Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Caroline Damanik, Labib Zamani, Aji YK Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.