Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pembantu soal Satu Keluarga Bunuh Diri: Istri Suka Buka HP Suami

Kompas.com - 25/10/2018, 06:23 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Kasus bunuh diri yang dilakukan Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) bersama keluarganya diduga akibat adanya orang ketiga hingga memicu keretakan rumah tangga korban mulai terkuak.

Hal itu terlihat dari keterangan Sarah Perdinanti (20) yang merupakan asisten rumah tangga korban ketika menjalani pemeriksaan di Polresta Palembang, Rabu (24/10/2018).

Sarah mengatakan, majikannya tesebut beberapa waktu belakangan sering terlibat keributan di rumah yang diduga dipicu adanya pihak ketiga sehingga membuat hubungan mereka menjadi tidak harmonis.

“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah.

Kabar keduanya akan menempuh jalur perceraian atas dugaan orang ketiga itu pun, menurut Sarah, sering terdengar. Antara FX Ong dan Margareth sempat berebut soal hak asuh anak jika ingin berpisah.

“Koko enggak mau anaknya diasuh Cece jadi suka ribut begitu,” ujarnya.

 Baca juga: Gelagat Terakhir Pengusaha Sebelum Bunuh Diri Satu Keluarga, Bagi-bagi Uang hingga Perhiasan

Sempat bangunkan Kathyln untuk sekolah

Sementara Dewi (28), yang juga asisten rumah tangga korban, mengatakan, sekitar pukul 05.30 WIB ia bangun tidur untuk memasak mi untuk sarapan bagi anak korban sebelum sekolah.

Sebelum memasak mi, Dewi sempat masuk ke kamar Kathyln Fransiskus (11) untuk mematikan AC dan lampu karena sudah mulai pagi.

“Saya pegang kaki Kathlyn, tapi tidak bangun-bangun setelah itu keluar kamar lagi saya kira masih tidur,” kata Dewi.

Merasa Kathlyn belum bangun, Dewi kembali keluar untuk memasak ke dapur. Sarah yang merupakan adiknya diminta Dewi untuk membangunkan Kathlyn karena akan ke sekolah.

Namun, ketika dibangunkan, Sarah melihat tangan gadis kecil tersebut mengeluarkan darah.

“Awalnya dikira mimisan, ketika bantal dibalikkan ternyata kepalanya berdarah. Adik saya langsung teriak,” ungkap Dewi.

Dewi dan Sarah akhirnya panik melihat keadaan Kathyln yang sudah tewas. Ia sempat berulang kali membangunkan FX Ong yang berada di kamar lantai bawah, tetapi tak kunjung mendapatkan jawaban.

“Saya telepon juga tak diangkat, ternyata HP Koko (FX Ong) ada di meja kerja di luar. Kami langsung keluar dan minta tolong warga,” ucap Dewi.

Setelah itu, ketua RT setempat langsung melihat Kathlyn dalam kondisi bersimbah darah di kamar lantai dua. Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada polisi hingga akhirnya Rafael Fransiskus (18), Margaret Yetin Liana (43), dan Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) juga ditemukan tewas.

“Saya juga tidak dengar suara tembakan malam itu meski malamnya sempat buatkan kopi untuk Koko,” ujarnya.

Kompas TV WHO sejak 2003 telah menganggap serius isu bunuh diri, hingga menggandeng sejumlah pihak untuk memperingati hari pencegahan bunuh diri sedunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com