Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Kecil di Singkawang Terima Konverter Kit

Kompas.com - 22/10/2018, 06:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Khairina

Tim Redaksi

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Kementerian ESDM memberikan 92 paket konverter kit bahan bakar gas (BBG) pengganti bahan bakar minyak (BBM) kepada nelayan kecil di Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (21/10/2018).

Bantuan paket konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji 3 kilogram dan aksesoris pendukung lainnya, yang merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI dan Pertamina Wilayah Kalbar.

Nelayan yang mendapat bantuan tersebut adalah nelayan kecil yang memang sangat membutuhkan bantuan, yakni nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin dibawah 13 Horse Power (HP).

Baca juga: Hingga Oktober, Pertamina MOR I Operasikan 18 Titik BBM Satu Harga

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso mengatakan, pihaknya berharap dengan diberikannya bantuan paket konverter kit ini, bisa meringankan biaya operasional nelayan.

"Sehingga bisa meningkatkan perekonomian para nelayan di Singkawang dan Kalbar umumnya," ujar Alimuddin, Minggu (21/10/2018).

Sebelumnya, Kementerian ESDM sudah memberikan bantuan paket konverter kit kepada 214 nelayan di Kabupaten Mempawah pada Jumat (12/10/2018) yang lalu.

Sedangkan untuk di seluruh Indonesia, konverter kit yang disalurkan sebanyak 25 ribu unit paket yang tersebar di sebanyak 55 kabupaten/kota, termasuk di Kalimantan Barat.

"Kami berharap agar para nelayan menjaga dan mempergunakan sebaik-baiknya paket bantuan konverter kit tersebut, sehingga bisa bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian para nelayan," ujarnya.

Alimuddin menambahkan, konverter kit bahan bakar gas dinilai lebih efisien jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak seperti bensin atau solar. Sebab, satu tabung gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram setara dengan penggunaan 7 liter BBM.

"Sehingga nelayan bisa menghemat biaya operasional hingga Rp50 ribu per harinya," jelasnya.

Selain itu, program ini juga menjadi wujud komitmen dalam mendukung upaya pemerintah untuk semakin menyejahterakan kehidupan nelayan kecil dan mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

"Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi nelayan kecil, apalagi penggunaan elpiji sebagai bahan bakar dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas dari penggunaan BBM," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com