Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/10/2018, 18:50 WIB


YOGYAKARTA,KOMPAS.comEmbung Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi daya tarik bagi wisatawan karena indah dan penuh dengan air di antara perbukitan. Namun, saat ini, embung seluas sekitar 2400 meter persegi ini kering.

Pengelola Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko menyampaikan, embung yang selesai dibangun tahun 2013 lalu ini mengalami penyusutan air sejak tiga bulan terakhir.

Embung yang berfungsi sebagai cadangan air terus mengering karena hujan tak kunjung datang. Situasi semakin parah karena sumber air di sekitar lokasi yang biasanya digunakan untuk mengisi air ke embung kini macet.

"Tidak ada airnya sama sekali sehingga kondisi embung tinggal lapisan geomembran yang berfungsi untuk menampung air," kata Sugeng, Jumat (12/10/2018).

Habisnya air di embung karena dimanfaatkan oleh warga dan pengelola untuk mengairi ribuan tanaman durian dan kelengkeng yang ada di kebun buah Nglanggeran. Sebelum dilakukan penyedotan, warga telah bersepakat terkait hal ini.

"Kami optimalkan untuk pengairan kebun buah. Harapannya, ribuan batang pohon durian dan kelengkeng tahun ini bisa berbuah. Semoga bisa tercapai,"ucapnya.

Baca juga: Hujan Belum Juga Turun, Kekeringan Mulai Jadi Momok Warga

Meski air di embung sudah mengering, Sugeng memastikan embung yang memiliki ketinggian 495 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih layak dikunjungi wisatawan karena kondisi kering bisa menjadi daya tarik sendiri.

"Pengunjung bisa melihat dan berfoto di dasaran embung. Tapi pesan kami harus dijaga sehingga kebersihan dan lokasi embung tidak rusak,"ucapnya.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan, salah satu fungsi utama dari Embung Nglanggeran untuk mengairi tanaman buah di kawasan tersebut.

"Embung tersebut digunakan untuk pengairan," katanya.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari BMKG, prediksi musim penghujan jatuh pada awal November 2018.

Hujan pertama kali turun di wilayah bagian utara Gunungkidul seperti di Gedangsari, Ngawen, Patuk, Semin Karangmojo, Wonosari bagian utara, Ponjong bagian utara dan Semanu bagian utara.

Kompas TV Kekeringan berdampak pada tanaman dan warga bahkan terancam menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke