Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pilpres Berpotensi Memecah-belah Rakyatnya Sendiri

Kompas.com - 12/10/2018, 09:57 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Salahuddin Uno atau akrab disapa Sandi mengaku tidak melibatkan kepala daerah yang diusung partai politik pendukungnya. Sebab, dirinya ingin mereka fokus mengurusi rakyatnya.

Termasuk saat kunjungan ke Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018). Seperti diketahui Suharsono, Bupati Bantul, merupakan politisi Gerindra, tetapi tidak mendampingi saat blusukan ke pasar Imogiri.

"Buat saya jangan, bupati harus fokus mengurus masyarakatnya mengurus pembangunan ya. Justru saya minta setiap bupati untuk fokus pembangunan nya masing-masing, justru jangan ikut dalam pilpres," katanya ditemui di Pasar Imogiri, Jumat.

Apalagi menurut dia, Pilpres berpotensi memecah belah masyarakat. "Karena pilpres berpotensi memecah belah rakyatnya sendiri, jadi ini yang menjadi diferensiasi kita," ujarnya.

Baca juga: Kunjungi Pasar Imogiri, Sandi Janji Harga-harga Terjangkau dan Buka Lapangan Kerja

"Yang membedakan kita dari tim pak Presiden Jokowi, dan Kyai Makruf adalah kita tidak menginginkan kepala daerah yang ada didalam kubu Prabowo-Sandi ikut mengurusi pilpres akhirnya menyita waktu mereka layanan publik layanan kepada masyarakat," katanya

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, ranah pilpres merupakan fokus dirinya dan Prabowo.

"Bagi kami Kepala daerah yang terpilih kemarin fokus untuk mengurusi, melayani publik, mengurus pembangunannya masing-masing. Ranah pilpres itu, ada ditangan pak Prabowo dan saya," katanya

"Jadi mereka itu terpilih membawa amanah rakyat, betul gak. Mereka harus membangun wilayah nya masing-masing. Harus bertanggung jawab meningkatkan pelayanan publik. Tidak harus menjadi anggota tim pemenangan kita. Kita ingin mereka fokus," ucapnya

Tetapi jika ada kepala daerah yang ikut ke tim pemenangan pihak Jokowi, dan netral itu hak politik masing-masing, akan ada mekanisme sendiri yang akan mengaturnya.

"Saya tidak menyatakan boleh. Itu masing-masing partai, yang akan mengatur. Kami fokus membenahi ekonomi kita. Kita ingin lapangan kerja tercipta, kita ingin terobosan harga bahan baku, harga BBM, harga listrik terjangkau masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com