Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepingan Keramik dan Tembikar Abad 10 Masehi Ditemukan di Yogyakarta

Kompas.com - 24/09/2018, 22:06 WIB
Wijaya Kusuma,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Arkeologi DIY menemukan kepingan Keramik dan tembikar dari penggalian area kebun jagung Dusun Balong Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Kepingan keramik dan tembikar ini kemungkinan dari abad 10 Masehi.

"Kita mulai melakukan penggalian pada 15 September 2018 lalu," ujar Ketua Tim Peneliti Pusat Kerjaan Mataram Kuno, Lereng Timur Merapi Balai Arkeologi DIY, Baskoro Danu Cahyono kepada Kompas.com, Senin (24/9/2018)

Baskoro mengungkapkan, penggalian dilakukan di area kosong yakni di kebun jagung milik warga. Di lokasi ini, tim menggali dua lubang berdekatan dengan luas 6 meter X 2 meter.

Baca juga: Menengok 62 Candi Peninggalan Kerajaan Tarumanegara di Karawang

"Kita menentukan titik penggalian di sekitar batu-batu candi yang sudah di permukaan, sebab batu-batu ini kan tidak mungkin dibawa dari tempat jauh," bebernya.

Dari penggalian selama sembilan hari ini, tim arkeologi DIY menemukan kepingan-kepingan keramik dan tembikar. Benda-benda tersebut ditemukan berada di kedalaman 5 meter.

"Kita temukan di kedalaman 5 meter, 4 keping keramik dan 67 keping tembikar," ucapnya.

Keramik dan tembikar yang ditemukan berupa kepingan-kepingan. Menurut Baskoro, keramik dan tembikar tersebut berasal dari abad 10 Masehi.

"Keramiknya kemungkinan dari masa Dinasti Tang atau Dinasti Song. Sekitar abad 10 Masehi," tegasnya.

Baskoro menjelaskan, keramik dan tembikar merupakan alat sehari-hari dan bisa digunakan sebagai alat upacara.

Temuan tersebut menunjukkan adanya aktivitas peradaban masa lampau di Dusun Balong Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Baca juga: Candi Borobudur Jadi Venue Utama Festival Payung Indonesia Kelima

"Kedalaman 5 meter itu merupakan lapisan budaya. Kehidupannya pada kedalaman itu, setelah itu kan tertutup akibat terkena lahar dingin Gunung Merapi," ucapnya.

Baskoro menuturkan, keramik dan tembikar yang ditemukan di Dusun Balong Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, sama dengan Candi Kedulan. Tak hanya itu, Kondisi lapisan tanah juga sama dengan Candi Kedulan.

"Hari ini hari terakhir pengalian dan akan kita lanjutkan tahun depan. Ya karena keterbatasan waktu dan anggaran yang ada, jadi nanti lubang akan kita timbun kembali," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Balai Arkeologi DIY menggali area kebun jagung, Dusun Balong Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Penggalian dilakukan untuk mencari bukti-bukti yang menguatkan dugaan Dusun Balong Bayen dahulu merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com