Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Guru Dilarikan ke Rumah Sakit

Kompas.com - 10/10/2018, 17:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Lebih dari 20 orang guru peserta kegiatan Bimbingan Teknis Guru SMA dan SMK se Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilarikan ke dua rumah sakit di Kota Kupang, Rabu (10/10/2018).

Mereka dilarikan ke rumah sakit, karena diduga keracunan makanan, yang disajikan salah satu hotel di Kota Kupang, tempat kegiatan berlangsung.

Para guru tersebut sebagian dibawa ke Rumah Sakit Umum SK Lerik Kota Kupang dan Rumah Sakit Siloam.

Egelin Nove Riwu Nawa, guru SMK 2 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, yang menjadi korban keracunan, mengaku mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.

Baca juga: Korban Keracunan Makanan di Pesta Pernikahan Bertambah Jadi 208 Orang

Egelin kemudian dibawa beberapa orang rekan gurunya ke Rumah Sakit Siloam untuk menjalani perawatan medis.

"Saya dengan teman-teman guru lainnya bersama-sama makan tadi malam. Tadi pagi setelah bangun tidur, baru terasa mual dan pusing," ungkap Egelin kepada sejumlah wartawan.

Menurut Egelin, jumlah guru yang diduga mengalami keracunan makanan sekitar 30 orang.

"Awalnya saya kira hanya saya yang mual, muntah, dan pusing-pusing. Padahal banyak teman yang lain juga mengalami kondisi yang sama," ucapnya dengan lemah.

Baca juga: Pengantin Pria Juga Dilarikan ke Puskesmas karena Keracunan Makanan

Sementara itu, Humas Rumah Sakit Siloam Andersen mengatakan, pihaknya merawat tujuh orang pasien.

"Para korban umumnya merasakan pusing dan mual setelah mengkonsumsi makanan. Kita langsung bertindak cepat memberikan pertolongan bagi para korban," ujarnya singkat.

Pihak Kepolisian Resor Kupang Kota, saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari korban dugaan keracunan dan pihak hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com