TIMIKA, KOMPAS.com - Hingga Senin (10/9/2018) malam, 8 dari 19 warga yang diduga keracunan makanan hajatan pesta perkawinan di Merauke, Provinsi Papua, masih dirawat di rumah sakit.
Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung mengatakan, dari 19 warga yang dirawat di RSUD, 11 warga sudah dinyatakan pulang.
"Untuk korban sudah pulang sebagian besar," kata AKBP Marpaung saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin (10/9/2018) malam.
Sedangkan delapan warga lainnya, kata dia, masih harus menjalani perawatan medis. Sehingga masih di rawat di rumah sakit.
"Namun masih ada delapan orang dirawat di rumah sakit," ujar dia.
Baca juga: 19 Warga Diduga Keracunan Makanan Pesta Pernikahan
Ke-19 warga ini sebelumnya mengeluhkan pusing dan mual usai, dan diare usai mengkonsumsi makanan di pesta pernikahan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Vertenten Say, Jalan Raya Mandala, pada Minggu malam pukul 20.30 WIT,
ke-19 warga ini terdiri dari tujuh anak-anak dan 12 orang dewasa. Mereka masuk RSUD Merauke sekitar pukul 03.00 WIT dan pukul 06.00 WIT, pada Senin (10/9/2018).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah di tangani pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat.
Dia menjelaskan, resepsi pesta pernikahan itu dihadiri sekitar 100 tamu undangan.
Dalam pesta itu menu makanan yang disajikan berupa sate rusa, kangkung bunga pepaya, sop, dan menu masakan lainnya. Makanan tersebut dipesan ke pihak catering milik R.
Baca juga: Berikut Indentitas 19 Warga yang Diduga Keracunan Makanan Pesta Pernikahan
"Pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat kemudian mendatangi pihak catering berinisial R," kata Kamal.
Dari keterangan R, semua masakan itu di masak pada Minggu sekitar pukul 15.00 WIT. Selanjutnya, pukul 17.30 WIT pemilik hajatan pernikahan mengambil makanan tersebut.
"Menurut Ibu R tidak ada kelainan dari bahan makanan yang dia masak," tutur dia.
Pihak dinas kesehatan kemudian mengambil sampel makanan berupa saos sambal kacang, sate rusa, jamur kuping mie dan kemasan saos untuk dilakukan pemeriksaan di Balai BPOM.
"Semua sampel makanan sudah dibawa untuk diperiksa lebih lanjut," pungkas Kamal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.