Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Arif, Pekerja Masjid yang Selamat dari Gempa Palu untuk Pulang ke Garut

Kompas.com - 05/10/2018, 19:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Firman sendiri tiba di Garut bersama 11 pekerja lainnya yang semuanya laki-laki. 

Perjuangan untuk bisa pulang, lanjut Firman, paling keras terasa saat di bandara. Saat itu, ribuan orang berebut masuk kawasan bandara. Mereka yang telah masuk langsung didata untuk diberangkatkan sesuai dengan tujuannya masing-masing menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

Selama mengantre masuk Bandara, menurut Firman, dia bersama rombongan hanya makan dari perbekalan yang ada. Meski di bandara ada dapur umum, mengambil makanan di dapur umum sama artinya meninggalkan antrean dan harus kembali mengantre dari belakang.

"Makan mie instan kering aja, minum juga air mentah dari mobil tangki," tuturnya.

Baca juga: Fakta Terbaru Bantuan Palu dan Donggala, 500 Truk Bahan Makanan hingga Menampung Mahasiswa

Sebelum masuk bandara, para pengungsi ditanya tujuan oleh petugas Bandara. Kebanyakan, tujuan para pengungsi adalah ke Jakarta dan Makassar sementara pesawat terbatas. Makanya, yang tujuan Jakarta dan Makassar harus lebih lama mengantrinya.

"Saya mah ngaku tujuan Manado saja, kalau ke Makassar atau Jakarta, sudah penuh pasti didorong sama petugas," katanya.

Trik-trik pengungsi untuk bisa masuk kawasan bandara lebih dulu, menurut Firman bermacam-macam. Karena prioritasnya adalah korban yang sakit dan anak kecil. Tak jarang pengungsi yang masuk ikut membantu korban yang luka.

"Misalnya ada yang kakinya patah pakai kursi roda, kita dorong kursi rodanya atau sambil gendong anak, saya juga sambil gendong anak kecil bisa masuk," katanya.

Baca juga: Liang Lahad Itu Tak Pernah Terisi oleh Jenazah Ardi, Atlet yang Tewas di Hotel Roa Roa...

Setelah masuk bandara, Firman pun didata kembali petugas untuk pemberangkatan. Rabu (3/10/2018), Firman akhirnya bisa keluar dari Palu dengan pesawat menuju Makassar bersama korban lain. Setelah di Makassar, mereka pun kembali diterbangkan ke Jakarta.

"Dari Makassar pesawatnya enak, pesawat yang bekas dipakai rombongan presiden," katanya.

Kebahagiaan Firman dan 10 orang kawannya bertambah saat begitu tiba di Halim pada Rabu (3/10/2018) tengah malam ternyata sudah ada mobil yang menjemput disediakan oleh Pemda Garut.

"Begitu dijemput, yang jemput langsung ajak makan, nikmat betul makannya, terus di mobil juga tidur nyenyak semua karena sudah tenang," katanya.

Hingga akhirnya, mobil yang membawanya dari Bandara Halim tiba di Garut. Mereka langsung diterima oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan aparat Pemkab Garut. Setelah diterima Bupati, Firman dan kawan-kawannya pun diantarkan langsung ke rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com