Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa N Tega Membuang Bayi dari Gedung Lantai Tiga? Ini Faktanya

Kompas.com - 04/10/2018, 07:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.comPolisi masih menunggu kondisi N (24) membaik setelah mengalami pendarahan pascamelahirkan bayinya di sebuah toilet di sebuah gedung pertokoan tempatnya bekerja. 

Bukannya mengasuh bayi yang dilahirkannya, namun N membuangnya dari lantai tiga setinggi 12 meter, Selasa (2/10/2018) lalu.

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut selamat dan saat ini terus mendapat perawatan di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang.

Berikut fakta di balik kenekatan N terhadap buah hatinya.

1. N mengaku telah melempar bayinya

Ilustrasi. Nikuwka Ilustrasi.

N (24) sudah diperiksa aparat Polres Magelang Kota. Sekarang, N masih dalam perawatan di RS Budi Rahayu Kota Magelang karena mengalami pendarahan pascamelahirkan.

Kepala Polres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, N telah mengakui melahirkan di toilet di gedung pertokoan tempat dia bekerja.

"Ibunya masih lemah belum bisa kami gali keteranganya. Menurut dokter, N melahirkan bayi prematur harus menjalani kiret. Tapi dia sudah mengakui perbuatannya itu," kata Kristanto, Rabu (3/10/2018).

N juga mengaku telah melempar bayinya dari lantai tiga gedung setinggi sekitar 12 meter.

Baca Juga: Buang Bayi dari Gedung Lantai 3, Seorang SPG Diamankan Polisi

2. Kondisi bayi selamat, namun penuh luka memar

Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan menenjuk bayi yang diduga dibuang ibunya dari lantai 3 gedung di kawasan Alun-alun Kota Magelang, Selasa (2/10/2018)Dok Humas Polres Magelang Kota Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan menenjuk bayi yang diduga dibuang ibunya dari lantai 3 gedung di kawasan Alun-alun Kota Magelang, Selasa (2/10/2018)

Dokter jaga RS Harapan, Rini Isyumati, mengatakan, kondisi bayi terus dipantau.

Berdasar pemeriksaan sementara, bayi tersebut mengalami luka di pipi kiri, dada, siku tangan kiri, dan memar di beberapa bagian tubuh.

"Selain itu, ada memar di sepanjang punggung bayi dan luka lecet di alat vital. Sampai saat ini masih diobservasi di ruang bayi, seperti keaktifan bayi, menangis atau tidak, dan sebagainya," kata Rini.

Sejauh ini, semua kondisi tersebut masih bisa teratasi. Termasuk organ dalam, seperti jantung dan pernapasan yang masih baik tanpa memerlukan alat bantu.

Lebih lanjut Rini mengungkapkan, saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurart (IGD) RS Harapan, berat badan bayi tersebut 1.800 gram, panjang 41 sentimeter, dan lingkar kepala 51 sentimeter. Bayi tersebut lahir prematur, atau sekitar 6-7 bulan dalam kandungan ibunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com