Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Terbaru Gempa Tsunami Sulteng: 1.407 Korban Meninggal hingga Ribuan Korban Tertimbun Belum Terdeteksi

Kompas.com - 03/10/2018, 21:38 WIB
Caroline Damanik

Editor

KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (3/10/2018), adalah hari kelima pasca-gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Sulawesi Tengah. Jumlah korban yang terus bertambah dan kerugian yang terjadi menunjukkan kerusakan masif yang diakibatkan bencana gempa dan tsunami pada 28 September lalu.

Berikut ini data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tercatat hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WIB:

 

1. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.407 jiwa

Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Jumlahnya terdiri dari 1.177 korban di wilayah Kota Palu, 153 di Donggala, 65 di Sigi, dan 12 di Parigi Moutong. Sebanyak 519 jenazah sudah dimakamkan.

BNPB melaporkan, korban meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami. Korban meninggal dunia dilakukan identifikasi melalui DVI sidik jari.

 

2. Ribuan korban luka berat dan ringan

Nurhayati dan beberapa wanita Baliase, Kabupaten Sigi, memanfaatkan air dari pipa PDAM yang pecah di pinggir jalan untuk mencuci.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Nurhayati dan beberapa wanita Baliase, Kabupaten Sigi, memanfaatkan air dari pipa PDAM yang pecah di pinggir jalan untuk mencuci.
Sebanyak 2.549 korban luka dirawat di rumah sakit. Sementara itu, jumlah rumah warga yang rusak mencapai 65.733 unit.

 

3. Korban hilang mencapai 113 orang  

Warga dibantu petugas mencari korban gempa bumi Palu di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mengakibatkan 832 orang meninggal.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Warga dibantu petugas mencari korban gempa bumi Palu di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mengakibatkan 832 orang meninggal.
Jumlah ini terdiri dari di Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 31, Palu 4, Ps Wani 7, Jl Kijang 11, Jl Roja Moici 4, Jl Muh Hatta 25, Patung Kuda 1, Kp Nelayan 1.

 

4. Korban tertimbun 152 orang

Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangkuti barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang terendam lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4.
KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangkuti barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang terendam lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4.
Ini di luar jumlah korban tertimbun di Petobo, Kabupaten Sigi, dan Balaroa, Kota Palu, yang belum dapat diperkirakan jumlahnya. Jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.

 

5. Sebanyak 70.821 orang mengungsi

Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Iriana tiba di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Kunjungan Jokowi ke Palu untuk kedua kalinya pasca-gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala. Presiden menemui korban gempa dan tsunami yang dirawat dan mengungsi di Bandara Sis Al-Jufri.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Iriana tiba di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Kunjungan Jokowi ke Palu untuk kedua kalinya pasca-gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala. Presiden menemui korban gempa dan tsunami yang dirawat dan mengungsi di Bandara Sis Al-Jufri.
Para pengungsi ini tersebar di 141 titik pengungsian, antara lain seribu orang di Lapangan Vatulemo, 2.000 orang di halaman perkantoran, 2.000 orang di Bundaran Biromaro dan 5.000 orang di Mako Sabhara Poboya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com