Hutan Sermo memiliki luas 184,9 hektar yang terdiri dari 78 persen hutan suaka, hutan pemanfaatan 4 persen, dan sisanya hutan rehabilitasi.
Bangunan-bangunan fasilitas umum dan pariwisata, maupun instalasi dan gedung milik pemerintah. Semua berada di lereng-lereng bukit.
Kekeringan melanda hampir seluruh hutan itu dan mengakibatkan kelembaban hutan semakin rendah.
Kondisi hutan tentu sangat menyulitkan orang memadamkan api bila terjadi kebakaran di kawasan itu.
Dugaan penyebab kebakaran belum diketahui. Tugiyanto mengatakan, api menjalar dari bawah. Diduga ada warga yang bersih-bersih, bakar sampah, dan api pun menjalar ke atas.
Dua kebakaran pernah melanda hutan Sermo, yakni pada 2013 dan 2015. Saat itu, kebakaran diduga terjadi akibat orang yang membuang puntung rokok dan kegiatan camping.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.