Salin Artikel

Kebakaran Rusak Hutan Lindung Waduk Sermo di Kulon Progo

Ratusan relawan, warga, BPBD, pemadam kebakaran, hingga TNI-Polri berhasil menjinakkan api dalam 2 jam.

Walau hanya dua jam, kerusakan hutat cukup hebat. Ratusan pohon, mayoritas jenis sonokeling, kayu putih, dan akasia, hangus terbakar. Kerugian, belum dihitung. 

"Semua sudah berhasil dikendalikan," ujar Ajun Komisaris Polisi Satrio Arif, Kepala Kepolisian Sektor Kokap, Jumat (28/9/2018).

Kawasan hutan yang terbakar berada di Dusun Klepu, Desa Hargowilis, Kokap.

Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kulon Progo, Tugiyanto mengaku menerima laporan warga pukul 15.00 WIB. Tak berapa lama, dua armada dikirim untuk mengatasi kebakaran itu.

Dalam proses pemadaman, petugas dibantu warga dan ratusan relawan lain.

Tugiyanto mengatakan, relawan dan Damkar menghadapi kesulitan karena kebakaran terjadi di perbukitan ekstrem. Meski sudah mengulur 13 selang, tetap tidak mencapai titik api.

“Satu selang ada yang 30 meter sampai 50 meter, tapi tidak bisa sampai ke sana. Sulit menjangkaunya,” tutur Tugiyanto.

Seluruh relawan pun melokalisir api dengan cara membuat sekat bakar untuk memisahkan daerah yang belum terbakar.

Mereka menggunakan alat seadanya yakni ranting-ranting pohon. Upaya ini berhasil. Api bisa dikuasai dalam 2 jam.

"Sekat itu dibuat biar api tidak menyeberang. Berhasil. Kami sampai memantau pakai perahu, semua sudah terkendali," imbuh Tugiyanto.

Hutan memang mengelilingi Waduk Sermo. Hutan ini berfungsi sebagai penyangga air bagi waduk yang merupakan sumber air baku bagi air minum maupun pertanian warga Kulon Progo.

Hutan ini mengalami kekeringan serius sepanjang musim kemarau. Hutan tidak lagi didominasi warga hijau daun, melainkan warna coklat. 

Warna coklat ini merupakan tanda daun dan dahan mengering. Daun yang berguguran mudah menjadi seresah atau hancur ketika digenggam.

Hutan Sermo memiliki luas 184,9 hektar yang terdiri dari 78 persen hutan suaka, hutan pemanfaatan 4 persen, dan sisanya hutan rehabilitasi.

Bangunan-bangunan fasilitas umum dan pariwisata, maupun instalasi dan gedung milik pemerintah. Semua berada di lereng-lereng bukit.

Kekeringan melanda hampir seluruh hutan itu dan mengakibatkan kelembaban hutan semakin rendah.

Kondisi hutan tentu sangat menyulitkan orang memadamkan api bila terjadi kebakaran di kawasan itu.

Dugaan penyebab kebakaran belum diketahui. Tugiyanto mengatakan, api menjalar dari bawah. Diduga ada warga yang bersih-bersih, bakar sampah, dan api pun menjalar ke atas.

Dua kebakaran pernah melanda hutan Sermo, yakni pada 2013 dan 2015. Saat itu, kebakaran diduga terjadi akibat orang yang membuang puntung rokok dan kegiatan camping.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/28/22181361/kebakaran-rusak-hutan-lindung-waduk-sermo-di-kulon-progo

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke