KOMPAS.com - Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Istilah tersebut terucap oleh Ketua Departemen Sport Inteligent PSSI, Fary Djemi Francis.
Faktanya, di Indonesia, korban jiwa telah berjatuhan hanya karena pertandingan sepak bola. Fanatisme semu menimbulkan arogansi kelompok yang berujung kekerasan.
Dari sekian banyak kelompok suporter di Indonesia, dua kelompok suporter yang akrab dengan bentrokan adalah, Jakmania dan Bobotoh.
Sejarah telah menunjukkan kedua kelompok suporter tersebut memiliki jejak kelam. Kebrutalan oknum dari kedua kelompok seakan menihilkan usaha keras suporter lainnya yang berusaha membangun suporter yang beradab.
Ini adalah penulusuran Kompas.com terkait korban jiwa ketika bobotoh bertemu dengan JakMania. Bobotoh dikenal pendukung fanatik Persib Bandung dan Jakmania pendukung garis keras Persija Jakarta.
Haringga (23) hanyalah pecinta bola yang mengidolakan tim Persija Jakarta. Layaknya pecinta bola lainnya, Haringga akan menyempatkan waktu untuk menonton langsung pemain idolanya beradu tangkas di lapangan dan berharap timnya menang.
Itu saja sudah cukup membahagiakan bagi Haringga dan mungkin bagi para pecinta bola di Indonesia lainnya.
Namun, hanya karena berbeda idola tim, Haringga harus meninggal sia-sia di tangan oknum suporter bobotoh.
Haringga tewas dengan luka parah karena tersabet senjata tajam dan dihantam benda tumpul, pada hari Minggu (23/9/2018).
Baca Juga: Jenazah Suporter Korban Pengeroyokan Dimakamkan, Selamat Jalan Haringga...
Saat pertandingan Persib Bandung melawan Persija pada Sabtu (22/7/2017), Ricko hendak menolong seorang anggota Jakmania yang dikeroyok bobotoh. Ricko ingin memberi minum kepada anggota Jakmania yang dintimidasi bobotoh.
Sejumlah suporter bobotoh yang kalap justru mengahajar Ricko hingga meninggal dunia. Sejatinya, Ricko dikenal sebagai bobotoh sejati karena dirinya akan hadir dimana Persib Bandung berlaga.
Ricko Andrean (22) sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung, namun lukanya terlalu parah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Ricko, Bobotoh Persib yang Meninggal Dunia
Harun adalah anggota Jakmania wilayah Kalimalang, Jakarta Timur. Pada hari Minggu (6/11/2016), Harun menonton pertandingan Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo.
Saat perjalanan pulang dan melintas Tol Palimanan, bus yang ditumpanginya diserang massa tidak dikenal.
"Saat masuk pintu Tol Palimanan, ada yang melempari bus kami. Anak-anak turun dari bus dan mengejar pelaku pelemparan itu," ucap salah satu anggota Jakmania yang ikut dalam rombongan bus tersebut.
"Para pelaku masuk ke gang permukiman warga. Ternyata mereka memanggil warga, lalu terjadilah bentrok," katanya.
Pada hari yang sama, salah satu anggota Jakmania bernama Gilang asal Pekalongan, meninggal karena kecelakaan di jalan.
Gilang diketahui mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang dari Solo setelah menyaksikan Persija Jakarta bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo.
Baca Juga: Pernyataan Manajemen Persija dan Jakmania Terkait Bentrokan di Cipali
Pada hari Minggu (27/5/2012), di Gelora Bung Karno, terjadi bentrokan antara suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Bentrokan semakin tak terkendali hingga terjadi aksi pengeroyokan dan perusakan fasilitas stadion. Sayangnya, tiga nyawa melayang sia-sia dalam peristiwa tersebut.
Mereka adalah Lazuardi (28), Dani Maulana (16), dan Rangga Cipta Nugraha (22). Dari penyelidikan sementara polisi, ketiganya tewas karena terkena pukulan benda tumpul dan tusukan benda tajam
Berdasar data dari Save Our Soccer (SOS), ketiga korban tersebut adalah anggota bobotoh. Rangga Cipta Nugraha adalah anggota bobotoh, meninggal karena tusukan benda tajam. Lazuardi dan Dani menjadi korban pengeroyokan massa.
Baca Juga: Pasca-insiden di GBK, Menpora Peringatkan Klub
Sumber: KOMPAS.com (Ferril Dennys, Sigiranus Marutho Bere)/TRIBUNNEWS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.