Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru "Pedofil" Sekap Siswinya 4 Hari, Ini Faktanya

Kompas.com - 24/09/2018, 09:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sobirin adalah warga Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dirinya berprofesi sebagai seorang guru kesenian di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Pakisaji.

Namun, diduga mengidap disorientasi seksual, Sobirin nekat menyekap siswinya sendiri, LBM, di salah satu pondok di bumi perkemahan selama kurang lebih 4 hari.

Sobirin akhirnya tertangkap dan kakinya terpaksa diterjang timah panas polisi karena berusaha kabur dari kejaran polisi. 

Berikut fakta di balik penyekapan LBM di Jawa Timur.

1. Sobirin menjebak LBM untuk bisa mengajak keluar sekolah

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Kata guru dalam bahasa Jawa sering diartikan sebagai "digugu lan ditiru" atau "dipatuhi dan dicontoh". Namun, perbuatan Sobirin tidaklah patut dipatuhi atau dicontoh.

Pada hari Rabu (19/9/2018), Sobirin memanggil LBM saat pelajaran sedang berlangsung. Saat itu Sobirin mengatakan, sepeda milik LBM hilang. Namun, itu hanyalah akal bulus Sobirin untuk bisa mengajak LBM keluar dari sekolah.

Sementara itu, pihak sekolah pun tidak menaruh curiga kepada Sobirin terkait informasi yang disampaikan pria itu.

Bahkan, pihak sekolah mengizinkan Sobirin untuk pergi bersama-sama LBM untuk mencari sepeda yang hilang tersebut.

Pihak sekolah akhirnya curiga setelah Sobirin dan LBM tidak segera kembali ke sekolah. LBM juga diketahui tidak kembali ke rumah. Akhirnya pihak sekolah dan keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Baca Juga: Kronologi Guru Kesenian Culik Siswinya, Berbohong hingga Ditembak Polisi

2. Pelaku diduga cabuli LBM di Lembah Pani

IlustrasiISTOCK Ilustrasi

Setelah berhasil membawa LBM keluar dari sekolah, pelaku membawa korban ke sebuah rumah. Di rumah itu, pelaku membujuk korban untuk berkemah di Lembah Pani atau Poncokusumo.

Lalu, dengan menggunakan sepeda motor, pelaku membawa LBM ke Lembah Pani dan ternyata Sobirin telah menyiapkan alat berkemah bagi LBM.

Sementara itu, LBM dinyatakan hilang pada Kamis (20/9/2018) setelah keluarga dan pihak sekolah melapor ke polisi sehari sebelumnya.

"Tersangka memboncengi korban menggunakan sepeda motor dan diajak pergi ke Lembah Pani (Poncokusumo)," kata Wakapolres Malang Kompol Yhogi Setiawan di Polres Malang, Sabtu (22/9/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com