Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hinayah Raih Emas di Asian Games, Awalnya Diragukan tetapi Bikin Kejutan

Kompas.com - 12/09/2018, 06:54 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Nama Muhammad Hinayah kini menjadi perbincangan hangat warga Sumatera Selatan, setelah pemuda 22 tahun tersebut berhasil mendapatkan medali emas dari cabang olahraga panjat tebing pada Asian Games 2018 kemarin.

Keberhasilan Hinayah mencapai prestasi gemilang dilalui dengan perjuangan yang panjang dan berliku.

Para pelatih serta rekan-rekannya pun tak menyangka Hinayah dapat meraih medali emas.

Ahmad Dimyati, pelatih pertama Hinayah menceritakan, dulu pemuda itu adalah anak kecil yang polos dan sering bermain di sekitar menara panjat tebing di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada 2004 lalu.

Hinayah kecil sesekali duduk melihat Ahmad Dimyati bersama atlet lain melakukan latihan persiapan panjat tebing untuk mengikuti PON 2004 di Riau, kala itu.

Meskipun persiapan dan latihan rutin tiap hari, nyatanya Dimyati bersama teman-temannya ditunda untuk mengikuti Pelatda, menjelang PON di Riau.

Kesal dan kecewa sempat menyelimuti perasaan mereka kala itu. Terlebih lagi berbulan-bulan meninggalkan rumah dan harus berada di Muba jauh dari keluarga, namun hasilnya tidak bisa mengikuti Pelatda.

Baca juga: Raih Emas di Asian Games, Atlet Panjat Tebing Sumsel Hinayah Sumbang 2,5 Persen Bonus untuk Zakat

Untuk mengobati kekecewaannya, Dimyati kemudian menghibur diri dengan melatih bocah Hinayah dan rekan-rekannya.

“Hinayah dulu suka bangunin tidur kalau pagi. Alat-alat suka disiapkan, jadi teman-temannya itu misalkan lagi jenuh sering kami ajak main, untuk menghilangkan suntuk,” kata Dimyati, Senin ( 10/9/2018).

Kegagalan untuk mengikuti PON akhirnya diputuskan Dimyati bersama temannya “iseng” melatih Hinayah bersama empat rekannya yang lain, yakni Hendri, Leman dan Riko untuk panjat tebing.

Ternyata dibanding teman-temannya, Hinayah lebih fokus mengikuti materi yang diberikan hingga diputuskan untuk memanjat menara.

“Pertama kali dia manjat itu nggak takut, seperti halnya anak-anak biasa. Mereka anggapnya main saja, Hinayah paling terlihat waktu itu,” ujarnya.

Kegigihan Hinayah mendalami teknik panjat tebing dimanfaatkan Dimyati untuk mencari bibit baru. Setiap hari, ketika Hinayah asyik bermain, dia diajak untuk berlatih bersama para atlet yang lain.

Hasilnya, Hinayah mampu meraih prestasi di beberapa kejuaraan tingkat lokal. Dia pun diputuskan masuk ke tim inti atlet panjat tebing dalam laga Asian Games 2018.

“Ini keberhasilan besar Hinayah, saya juga tidak menyangka prestasinya sampai seperti ini,” ujarnya.

 

Ahmad Dimyati pelatih panjat tebing pertama Muhammad Hinayah KOMPAS.com/ Aji YK Putra Ahmad Dimyati pelatih panjat tebing pertama Muhammad Hinayah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com