KENDARI, KOMPAS.com — Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi tiba di pangkalan udara TNI Angkatan Udara, Selasa (11/9/2018), setelah dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (5/9/2018) lalu.
Menempuh perjalanan dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama rombongan, dengan menggunakan pesawat jet khusus milik Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Ali Mazi disambut tarian Mondotambe atau tarian penyambutan tamu dari etnis Tolaki.
Tak hanya itu, Gendang Bali serta sejumlah orang memakai pakaian adat Muna dan Buton turut menyambut kedatangan Gubernur baru Sultra dan sejumlah forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.
Gubernur Ali Mazi keluar dari pesawat dengan menggunakan seragam putih, serupa yang digunakannya saat pelantikan.
Setibanya di ruangan VIP Pangkalan TNI AU, Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas didampingi istri disambut shalawat Nabi dari para Srikandi "AMAN", akronim dari pasangan kepala daerah tersebut.
Baca juga: Turun dari Jet Pribadi, Gubernur NTT Pakai Mobil Lexus Miliknya
Selanjutnya, pasangan yang diusung partai Nasdem dan Golkar itu mengikuti prosesi penyambutan tradisi suku Tolaki.
"Tradisi ini namanya Mombe Sara Wonua yang merupakan tradisi menyambut pemimpin baru agar semua diberikan keberkahan dan dijauhkan dari masalah," ungkap salah seorang pengurus lembaga adat Tolaki.
Selanjutnya, Ali Mazi bersama Lukman Abunawas diarak menggunakan mobil sunroof Jip Millys Rubbicon menuju rumah dinas Gubernur Sultra diiringi ribuan pendukung AMAN.
Baca juga: Tiba dengan Jet Pribadi di Kupang, Gubernur NTT Disambut Tutur Adat
Kepala Dinas Kominfo Sultra Kusnadi menjelaskan, awalnya akan dilakukan arak-arakan gubernur dan wakil gubernur berkeliling Kota Kendari, tetapi karena kondisi yang tidak memungkinkan, rute dialihkan langsung menuju rumah jabatan.
“Di rumah jabatan Pak Gubernur disambut dengan tradisi adat Buton. Kemudian dilakukan Haroa atau syukuran,” ujar Kusnadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.