Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan Unik Muncul di Langit Semarang, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 10/09/2018, 17:52 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya sempat dihebohkan dengan kemunculan awan unik, Senin (10/9/2018) pagi tadi.

Sebuah awan berbentuk spiral diketahui muncul di langit Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Diduga, fenomena awan unik merupakan tanda untuk peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang Tuban Wiyoso menjelaskan, fenomena awan yang muncul disebut awan lenticuralis.

Awan yang kebetulan berbentuk spiral terbentuk dari angin berkecepatan tinggi yang menabrak gunung. Angin kemudian berbelok hingga membentuk spiral.

"Kebetulan ada awan, sehingga berbentuk spiral yang mengikuti angin," ujar Tuban, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Rasakan Sensasi Berkemah di Atas Awan Hanya di Lolai, Toraja Utara

Dikatakan Tuban, fenomena awan unik tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat.

Hanya saja, Tuban meminta masyarakat untuk lebih waspada akan kecepatan angin yang mencapai 25 knot ke atas.

Masyarakat diminta berhati-hati ketika berkendara di jalan. Angin kencang dapat membuat ranting-ranting pohon berguguran.

"Angin berkecepatan 25 knot bisa membuat ranting-ranting atau batang pohon bertumbangan di jalan raya. Masyarakat perlu waspada," jelasnya.

BMKG memprediksi angin kencang masih akan terus terjadi, tidak hanya dua hari belakangan ini. Angin kencang akan terjadi sampai awal musim penghujan di Bulan Oktober-November 2018 nanti.

"Angin kencang masih akan muncul sampai awal musim penghujan. Saat ini dari semua wilayah sudah hujan, tapi intensitasnya rendah," pungkasnya. 

Kompas TV Di Madiun, Jawa Timur sebuah wisata pegunungan menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk menghabiskan akhir pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com