Sementara, pihak Universitas Cenderawasih memberikan klarifikasi terkait pemakaian atribut (gelang bemotif bintang kejora) serta yel yel Papua Merdeka saat pelaksanaan Pra Ospek atau PKKMB 2018 bagi mahasiswa baru di tiga fakultas yakni fakultas FISIP, Teknik, dan MIPA.
Rektor Uncen, Dr Ir Apolo Safanpo, ST MT mengakui, pemakaian gelang bintang kejora dan yel yel Papua Merdeka di luar sepengetahuan pihak kampus.
Dia menuding, ada kelompok atau pihak tertentu yang sengaja mengintervensi panitia ospek di tingkat fakultas untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Standar Operasional (SOP) dan Prosedur PKKMB sebagaimana mengacu pada keputusan menteri tentang pedoman pelaksanaan PKKMB di perguruan tinggi.
Apolo mengungkapkan, pelaksanaan ospek atau PKKMB sebenarnya baru digelar hari ini, Senin 13 Agustus 2018.
Ospek digelar di Auditorium Universitas Cenderawasih yang diikuti lebih dari 3.000 dari total 9.000 lebih mahasiswa baru.
“Sehingga yang kemarin itu (Senin) Pra PKKMB itu meliputi sosialisasi atau penjelasan tentang SOP PKKMB, latar belakang pelaksanaan, tujuan pelaksanaan, sasaran yang ingin dicapai, waktu dan tempat pelaksaan, materi dan pemateri beserta kelengkapan atribut yang harus dibawa,” ungkap dia dalam konferensi persnya.
Menanggapi viralnya kasus tersebut, Apolo menegaskan, tindakan tersebut bertentangan dengan ideologi negara dan bangsa.
Pihaknya akan memanggil para dekan, pembantu dekan III, Ketua BEM, untuk dimintai keterangan termasuk dari mahasiswa baru tentang hal yang dimaksud.
Seperti diketahui, pada 31 Juli 2018, di pekarangan kampus dijadikan tempat deklarasi pengumuman pemerintah sementara negara republik federal Papua Barat oleh sekelompok orang. Hal itu tanpa sepengetahuan pihak kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.