Tim Redaksi
KOMPAS.com - Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu (11/8/2018) kemarin ditemukan jatuh di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon, Minggu (12/8/2018) pagi sekitar pukul 08.45 WIT.
"Ya, benar pesawat sudah ditemukan, jatuh di Gunung Menuk," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa.
Pesawat Dimonim Air PK-HVQ, Tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi ini membawa 8 penumpang. Tujuh di antaranya meninggal dunia.
Mustofa menjelaskan, pesawat yang dipiloti Kapten Lessie dan Kopilot Wayan Sugiarta itu bertolak dari Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel pukul 13.50 WIT menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sekitar pukul 14.17 WIT, pilot pesawat sempat melakukan komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.
Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT. Namun, hingga pukul 15.00 WIT pesawat tak kunjung mendarat.
"Informasi tersebut diperoleh dari Kapospol Bandara Bripka Fardiansyah melalui pihak Tower Bandara Oksibil," kata dia.
Baca juga: Para Korban Pesawat Dimonim Telah Dievakuasi ke RSUD Oksibil
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael Mumbunan mengatakan, masyarakat Kampung Okatem, Oksibil mendengar adanya ledakan keras di atas Gunung Menuk.
Ledakan keras yang didengar masyarakat itu kemudian dilaporkan kepada Bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Tadi masyarakat sempat laporkan ke Bhabinkamtibmas kami kalau ada dengar ledakan keras. Untuk titik koordinat ledakan itu kami belum mengetahui pasti," kata dia.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Kolonel Infantri Muhammad Aidi juga membenarkan adanya bunyi gemuruh di Gunung Menuk, Kampung Okatem, Distrik Oksibil berdasarkan laporan masyarakat.
Dia menjelaskan, sekitar pukul 15.40 WIT anggota TNI Pos Oksibil mendapat informasi dari masyarakat atas nama Leo Kakayarmabin melalui HP, bahwa ada pesawat yang melintas di atas Gunung Menuk.
Tak lama kemudian terdengar suara gemuruh dari atas gunung tersebut.
Pada Minggu pukul 08.45 WIT, pesawat tersebut ditemukan tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, Pemda dan masyarakat setempat. Saat ditemukan, pesawat dalam keadaan hancur.
Baca juga: Butuh 2 Jam Jalan Kaki untuk Mencapai Lokasi Jatuhnya Pesawat Dimonim
Salah satu penumpang berusia 12 tahun, Jumaidi selamat dalam musibah tersebut. Bocah ini mengalami luka patah pada tangan sebelah kanan.