Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gamelan Diajukan Sebagai Nominasi Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO

Kompas.com - 10/08/2018, 09:00 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Tim Penilai Warisan Budaya Takbenda Indonesia telah menetapkan gamelan untuk diajukan sebagai nominasi warisan budaya takbenda Indonesia ke UNESCO. Pengiriman ini baru akan dilakukan pada Maret 2019 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta dukungannya terhadap seluruh komunitas gamelan agar penyusunan naskah nominasi berjalan lancar dan diterima UNESCO masuk sebagai nominasi dalam daftar warisan budaya takbenda untuk kemanusiaan dan Indonesia.

"Tentu saja saya, Indonesia membutuhkan dukungan para pegiat gamelan di mancanegara agar sukses dalam kita mengusulkan gamelan sebagai warisan takbenda dari Indonesia," kata Muhadjir dalam pembukaan gelaran International Gamelan Festival (IGF) 2018 di Benteng Vastenburg Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/8/2018) malam.

Baca juga: IGF 2018 Tegaskan Bahwa Solo Adalah Pusat Gamelan di Dunia

IGF 2018 mengambil tema besar “Gamelan Homecoming". Tema ini dimaksudkan bahwa gelaran ini untuk merayakan keragaman budaya sekaligus arena mudik dan silaturahmi bagi kelompok gamelan di belahan dunia.

Muhadjir mengungkapkan, tak kurang dari 265 pengembang gamelan luar negeri dan 950 pengembang gamelan dalam negeri ikut serta dalam perhelatan IGF 2018.

"Saya beri apresiasi yang besar kepada para maestro dan pegiat gamelan yang telah mengabdikan dirinya untuk berkarya dan mengembangkan kultur gamelan baik dari dalam maupun luar negeri," jelas dia.

Di tengah hiruk pikuk peristiwa yang terjadi di dunia keselarasan gamelan sebagai sebuah bentuk apresiasi budaya melambangkan makna kerukunan, saling menghargai, dan bekerja sama guna menciptakan kehidupan bermasyarakat yang toleran, harmonis dan damai.

"Festival ini memberikan ruang interansi untuk untuk dialog antar budaya tentang bagaimana spirit gamelan telah beresonansi melalui batas-batas disiplin ilmu, wilayah geografis maupun kelompok sosial," terang Muhadjir.

Baca juga: Ekspedisi Alat Musik Nusantara, Belajar Kearifan dari Gamelan

Kompas TV Tradisi ini dilakukan warga Kampung Bustaman, Semarang, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com