Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IGF 2018 Tegaskan Bahwa Solo Adalah Pusat Gamelan di Dunia

Kompas.com - 09/08/2018, 21:12 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 73 kelompok gamelan memadati jalur lambat (citywalk) sepanjang Jalan Slamet Riyadi dari Plaza Sriwedari hingga Benteng Vastenburg di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/8/2018).

Mereka berasal dari kelompok gamelan kelurahan, pelajar hingga masyarakat dari wilayah Solo dan sekitarnya. Mereka membawa seperangkat alat musik gamelan lengkap dengan para pemainnya.

Mereka berkumpul di kawasan itu mulai siang hari untuk memeriahkan soft opening "Gamelan Bersama Masyarakat dan Pelajar" dalam rangkaian gelaran Internasional Gamelan Festival (IGF) 2018.

Acara itu dimulai sekitar pukul 15.45 WIB di Plaza Sriwedari. Acara itu dihadiri Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbub) Hilmar Farid, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Achmad Purnomo, pejabat Muspida Kota Surakarta dan tamu undangan.

Suara gamelan terdengar berkumandang di kawasan itu selama satu jam hingga pukul 17.00 WIB. Warga pun berbondong-bondong untuk menyaksikan penampilan para kelompok gamelan dalam memainkan alat musik tradisional Jawa itu.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan, perhelatan IGF 2018 di Solo merupakan acara terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

Baca juga: Saat E-Gamelan Tampil di Markas UNESCO di Perancis

Menurut dia, selain oleh 73 kelompok gamelan pelajar dan masyarakat se-Solo Raya, soft opening juga diikuti 19 kelompok dari luar negeri dan 42 kelompok dari dalam negeri.

Peserta dari luar negeri ini antara lain Belanda, Singapura, Irlandia, Inggris, Malaysia, Australia, Jepang, Thailand dan Hongaria.

Sedangkan peserta dari dalam negeri ada dari Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Flores, Jakarta, Surabaya, Kalimantan Selatan, Solo, Padang Panjang, Medan, Palu dan lain-lain.

"Antusiasme kita lihat dari warga tinggi sekali di sepanjang jalan ini (Slamet Riyadi) untuk menyaksikan pagelaran ini. Saya kira ini untuk festival gamelan terbesar yang pernah diselenggarakan," kata Hilmar didampingi wali Kota Surakarta saat meninjau setiap kelompok gamelan di citywalk Plaza Sriwedari, Solo, Kamis.

Pendidikan karakter

Keberhasilan acara yang akan berlangsung hingga 16 Agustus 2018 ini tidak lepas dari kerja sama yang dilakukan Pemkot Surakarta, Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan (Kemendikbud) dan para kurator yang mengelola para kelompok gamelan.

Menurut Hilmar, kegiatan itu akan membentuk pendidikan karakter bagi para peserta kelompok gamelan yang sebagian besar pelajar itu.

"Kalau semua anak ini mempunyai keterampilan menari dan karawitan, maka sebagian dari pekerjaan rumah kita, pendidikan karakter sudah selesai. Ini bukan sekadar kita ingin agar anak-anak punya rasa keindahan saja, tapi bagaimana mengolah rasa sangat ditekankan dalam acara ini," ungkap Hilmar.

Hilmar mengatakan, banyak seniman di luar negeri yang dahulunya belajar gamelan di Indonesia, khususnya Solo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com