Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara, Terbongkarnya Penculikan Hasni hingga Fakta Gempa Lombok

Kompas.com - 09/08/2018, 05:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

3. Di dalam perut ular piton 7 meter ini bukan manusia, tapi...

Seekor ular piton sepanjang 7 meter dengan kondisi perut membesar sempat membuat heboh warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (6/8/2018).

Warga yang curiga beramai-ramai menangkap dan membelah isi perut ular yang tak berdaya karena kekenyanga.

Alhasil, di dalam perut ular tersebut ternyata seekor babi hutan, bukan manusia.

Sebelumnya, ular piton malang itu ditemukan warga melingkar di jalan setapak menuju kebun.

Baca berita selengkapnya di sini

4. Pemusnahan ikan berbahaya dengan minyak cengkeh

Sebanyak 25 ikan berbahaya dimusnahkan oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta. Ikan yang diserahkan warga ini dimusnahkan dengan menggunakan minyak cengkeh.

"Ikan-ikan ini hasil dari Posko Penyerahan Jenis Ikan Berbahaya atau Invasif. Posko ini dibuka selama satu bulan," kata Kasi Pengawasan Pengendalian Data dan Informasi BKIPM Yogyakarta, Haryanto, Selasa (7/8/2018).

Selama posko dibuka yakni pada Juli 2018, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta juga mengelar sosiasialiasi ke masyarakat.

Sosialiasi tersebut untuk memberikan edukasi terkait jenis ikan yang berbahaya. Selain itu, warga yang memelihara ikan jenis berbahaya diminta untuk menyerahkan ke Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

"25 ikan berbahaya terdiri dari 13 ikan aligator dan 12 ikan sapu-sapu. Semuanya hari ini kita musnahkan," katanya.

Baca berita selengkapnya di sini

Pengungsi beristirahat dalam tenda darurat di lapangan Menggala, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Lombok bertambah menjadi 131 dari sebelumnya 105 orang.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pengungsi beristirahat dalam tenda darurat di lapangan Menggala, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Lombok bertambah menjadi 131 dari sebelumnya 105 orang.

5. Fakta-fakta gempa di Lombok

Fakta-fakta terbaru terkait Gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah sekitarnya masih menjadi perhatian pembaca.

Kondisi para pengungsi dan pemutakhiran jumlah korban meninggal atau luka dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi informasi penting untuk diikuti.

Para pembaca ingin mengetahui kondisi dan situasi para pengungsi di Lombok, NTB.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Lombok Utara pada 29 Juli 2018. Lalu pada Minggu (5/8/2018), gempa bermagnitudo 7 meluluhlantakkan Lombok.

Baca berita selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com