“Ke Polda sudah beberapa kali. Komunikasi dengan pihak KBRI juga sudah, tetapi belum ada langkah soal pemulangan anak saya. Harapannya sih, anak saya cepat bisa pulang,” tuturnya.
Senada dengan Nur Hidayat, Ai (55) ibu dari DF (26) juga menanti kepulangan anaknya. Menurut keterangannya, MDR dan DF merupakan dua orang sahabat sepermainan. Mereka sering berkumpul di kediaman Ai, di Kampung Cihideung, Kelurahan Ciseureuh Purwakarta.
Saat bertemu dengan Vivi, Ai mendapatkan penjelasan tentang kawin kontrak. Menurut dia, anaknya akan dinikahi warga China dengan gaji per bulan. Selain itu, DF akan diperbolehkan pulang tiga bulan sekali.
Baca juga: Polwan Ini Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia, Ceritanya...
“Kenyatannya anak saya malah disekap dan tidak boleh pulang. Gaji yang dijanjikan Rp 5 Juta per bulan pun tidak ada,” katanya.
Fakta mengejutkan pun terungkap dari keterangan Ai. Dia menuturkan MRD dan DF dijual dengan harga Rp 400 juta kepada warga China. Kondisi mereka berdua di negeri tirai bambu itu sangat memprihatinkan.
“Kalau ingin makan atau ke toilet harus izin penjaga. Kalau tidak mau melayani (seks), mereka pasti disiksa secara fisik dan psikologis,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.