Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi "Human Trafficking", Ini Langkah Menteri Yohana

Kompas.com - 06/05/2017, 08:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan, untuk mencegah perdagangan manusia (human trafficking) di Nusa Tenggara Timur (NTT) pihaknya akan membuat pelatihan bagi perempuan, sekaligus membangun woman technical college (sekolah tinggi teknik untuk wanita).

Hal itu disampaikan Yohana kepada sejumlah wartawan di kantor Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT, Jumat (5/5/2017).

“Di NTT ini angka human trafficking sangat tinggi sehingga untuk menurunkannya, maka kami juga berencana dan saya punya ide untuk membangun woman technical college seperti yang di Filipina, karena saya melihat kalau ke luar negeri, perempuan Filipina lebih maju dari kita dan bahasa Inggris yang mereka gunakan sangat bagus,” kata Yohana.

Yohana berharap, program woman technical college tersebut sudah berjalan, sebelum masa jabatannya sebagai menteri PPPA berakhir.

Hal itu kata dia, akan menjadi ikon Kementerian PPPA untuk menyiapkan perempuan Indonesia yang lebih profesional supaya bisa sama seperti perempuan Filipina.

Ia menyebut, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri yang menjadi korban human trafficking dipekerjakan seperti budak atau dijadikan sebagai budak.  Pihaknya harus mengubah hal itu.

“Saat ini kami sedang menyusun konsepnya dan kebetulan latar belakang saya di bidang pendidikan sehingga kita sedang mencari konseptor untuk membantu saya bagaimana membuat satu program yang di dalamnya kita beri kegiatan pelatihan pelatihan yang berkualitas bagi perempuan,”kata Yohana. 

Baca juga: Kunjungi NTT, Menteri Yohana Menari Bersama Anak Balita

Kompas TV 71 Warga Negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja ilegal di Malaysia ditangkap aparat Polda Kepulauan Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com