Priyanto Muda Prasetya (45), warga Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menduga ada yang tidak beres dalam penerbitan surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Merasa geram, Priyanto pun lantas melaporkan kasus dugaan pemalsuan dan penyalahgunaan SKTM itu ke Kepolisian Resor Blora.
"Kemarin saya melaporkan kasus dugaan pemalsuan dan penyalahgunaan SKTM ke Polres Blora," kata Priyanto kepada Kompas.com, Selasa (10/7/2018).
Dijelaskan Priyanto, kecurigaannya bermula ketika putranya, Gilang Wardana, mengikuti proses seleksi masuk PPDB di SMKN 1 Blora. Saat itu, Priyanto tidak menyertakan SKTM karena kondisi perekonomian yang berkecukupan.
Awalnya, anaknya itu dinilai bakalan lolos diterima menjadi siswa SMKN 1 Blora lantaran semua persyaratan, termasuk nilai akhir, dianggapnya sudah masuk kriteria.
"Namun, di hari berikutnya, anak saya tiba-tiba berada di urutan terbawah. Nilai akhir anak saya padahal 20, kalah dengan pendaftar yang menyertakan SKTM. Meski nilai 17 dan 18, tapi jika menggunakan SKTM peringkatnya berada di atas anak saya. Saya kemudian cabut pendaftaran anak saya dan pindahkan ke ponpes. Susah daftar di sekolah negeri," kata Priyanto yang berprofesi sebagai kontraktor ini.
Menurut Priyanto, nyaris 100 persen pendaftar di SMKN 1 Blora dari hari ke hari menyertakan SKTM. Dari kondisi itulah, Priyanto mengaku mulai merasakan ada sesuatu yang janggal.
Baca selengkapnya: Lihat Warga Ajukan SKTM Pakai Motor 250 Cc, Priyanto Lapor Polisi
Baca juga: Ganjar: Kalau Menipu Pakai SKTM Bisa Pidana Lho...
4. Luhut: 22 Tahun di Kopassus, Enggak Akan Saya Lacurkan...
"Saya ini perwira 22 tahun di Kopasus, kami di daerah operasi Timtim, saya pertaruhkan semua," ujarnya di acara Sarasehan Nasional: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai Maluku, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
"Masa saya bohongi anak buah saya yang sudah gugur-gugur itu, enggak lah. Umur saya 71 tahun, enggak akan saya lacurkan profesional saya, saya akan pertaruhkan," sambung dia.
Mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Kopassus itu mengaku memiliki data valid seputar jumlah TKA hingga utang pemerintah.
Oleh karena itu, ia menyatakan tak main-main menantang orang-orang yang mengkritik Presiden Jokowi mulai soal TKA hingga utang pemerintah.
Baca selengkapnya: Luhut: 22 Tahun di Kopassus, Enggak Akan Saya Lacurkan...
Baca juga: Kritik Amien Rais untuk Jokowi, dari Kondisi Ekonomi hingga Demokrasi