Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sembrono Interpretasikan Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer" (6)

Kompas.com - 08/06/2018, 08:52 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Pesan untuk Hanung

Soes juga menyebut Pramoedya sebagai sosok yang perfeksionis dalam menelurkan karya tulis.‎ Menurut Soes, sang kakak kerap melakukan riset dan kajian mendalam untuk menghasilkan karya-karyanya, termasuk novel "Bumi Manusia‎".‎

"Bumi Manusia‎ adalah sejarah. Kisah nasionalis di masa kolonial belanda. Jadi jangan sembrono menginterpretasikan novel karya Mas Pram ini. Harus dikaji lebih dalam. Jangan asal membaca, perlu dipahami," ungkap Soes.

Baca juga:

Kisah Soesilo Toer Mengenang Pramoedya Ananta Toer, Cinta Tanah Air dan Islam Tulen (3)

Kisah Pramoedya Ananta Toer Sempat Lupa pada Adik Sendiri setelah 13 Tahun Dipenjara (4)

Oleh karena itulah, Soes menilai Hanung Bramantyo, sutradara film yang akan mengangkat Bumi Manusia ke layar lebar, sangatlah berani.‎

"Saya nilai Hanung Bramantyo sangat berani membuat film dari novel Bumi Manusia karya Mas Pram. Saya paham betul tulisan Mas Pram. Sangat tidak mudah memfilmkan karya tulis Mas Pram. Saya apresiasi itu karena Mas Pram itu juga pemberani," ujar Soes.

Jadi, lanjut Soes, sudah sepatutnya film yang mengadopsi karya Pramoedya itu tidak hanya bertujuan mengeruk keuntungan semata.

Menurut dia, selazimnya apa yang tertulis dalam novel "Bumi Manusia" bisa tersampaikan dan tecerna dengan baik oleh masyarakat.‎

Baca juga: Kisah Rumah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer yang Rusak dan Bocor di Mana-mana (5)

Soes yang mengatakan bahwa dirinya memahami betul karakter dari Pramoedya berharap agar Hanung menganalisa dengan seksama novel berjudul "Bumi Manusia" sebelum film tayang.

Salah satunya, lanjut Soes, adalah interpretasi tentang tokoh Minke. Menurut Soes, tokoh Minke dalam novel "Bumi Manusia" merupakan kamuflase dari sosok ‎Raden Mas Djokomono‎ Tirto Adhi Soerjo, seorang pejuang‎ sekaligus tokoh pers yang dibenci oleh pemerintah Hindia Belanda‎.

"Minke itu Monkey atau Monyet. Ini sejarah bagaimana Belanda merendahkan dan menghina rakyat Indonesia waktu itu. Tokoh besar seperti Tirto dicemooh dengan sebutan Monkey oleh Belanda," ungkap Soes.

Jadi, mengingat berartinya sepak terjang Minke, tokoh indonesia yang akan diangkat dalam film itu‎, Soes berharap pemeran Minke bisa berkarakter kuat serupa dengan yang dideskripsikan dalam novel "Bumi Manusia".

Bagaimana dengan sosok Iqbal?

‎"Iqbaal Ramadhan saya rasa terlalu muda dan kurang berkarakter memerankan sosok Minke. Berat membawa nama Tirto. Dulu Amerika berkeinginan memfilmkan Bumi Manusia, namun ditolak Mas Pram. Hanung Bramantyo juga ditolak. Ya semoga saja berhasil," pungkas‎ Sus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com