Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Bantu Warga Cigadung Kota Bandung Miliki Tempat Pemakaman

Kompas.com - 04/06/2018, 19:17 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Cigadung Kaler, RW 05, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, terlihat sumringah karena telah memiliki tanah wakaf untuk areal pemakaman warga setempat pada Senin (4/6/2018).

Selama ini, warga di daerah itu belum pernah memiliki tanah pemakaman umum sehingga jika ada warga yang meninggal dimakamkan di tempat lain.

Ketua RT 02 RW 05 Cigadung, Dian Andriansyah mengatakan, selama puluhan tahun di wilayahnya belum pernah memiliki tanah wakaf khusus pemakaman. Terlebih di daerahnya selama ini mayoritas warga sebagai buruh dan pedagang keliling.

"Kami selama ini menguburkan warga yang meninggal selalu menumpang ke tempat lain. Selama ini kalau ada yang meninggal selalu darurat karena tidak ada tempat pemakamannya," jelas Dian kepada wartawan seusai acara penyerahan areal pemakaman, Senin sore.

Ia mengaku pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan kepada Pemerintah Kota Bandung meminta lahan untuk pemakaman. Namun, sampai sekarang belum terealisasi.

"Saya menawarkan ke Kang Dedi meminta bantuan karena ke Pemkot Bandung tak diberikan. Kebetulan ada tanah di sini yang mau dijual dan meminta bantuan ke Kang Dedi Mulyadi," kata Dian.

Baca juga: Haru Cucu saat Anaknya Penyandang Disabilitas Diangkat Adik oleh Dedi Mulyadi

Hal sama dikatakan Ketua RW 05 Cigadung, Syarifudin Bebyl. Ia merasa bahagia karena kini sudah tak bingung lagi untuk memakamkan warganya kalau ada yang meninggal.

Ia awalnya mengubungi langsung Dedi Mulyadi meminta bantuan tempat pemakaman. Tak berselang lama, muncul kolega Dedi yang menawarkan solusi.

"Tak lama beberapa hari setelah ngobrol langsung kami dibantu solusinya dan terealisasi hari ini. Alhamdulillah berkah Ramadhan bagi warga di sini semua," tambah dia.

Sementara itu, Dedi Mulyadi yang juga calon wakil bupati Jawa Barat mengatakan, bantuan yang ia berikan adalah sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang mendambakan tanah wakaf untuk pemakaman.

Bantuan tanah wakaf itu totalnya seluas 350 tumbak. Namun baru 30 tumbak yang langsung didapatkan warga setempat.

"Alhamdulillah, saya hanya memfasilitasi saja warga dengan agnia untuk mendapatkan tanah wakaf pemakaman. Dari 350 tumbak, baru dapat diberikan 30 tumbak. Sisanya sudah ada yang sanggup 10 orang agnia. Sisanya akan diberikan sebelum Lebaran nanti," kata Dedi bersama warga setempat.

Dedi menilai, selama ini masalah warga di pinggiran kota adalah fasilitas umum yang tak memadai dan menjadi tanggung jawa pemerintah. Salah satunya adalah tanah wakaf untuk pemakaman.

"Saya sangat paham dengan kondisi perkampungan yang ada di tengah perkotaan seperti ini," tambahnya.

Baca juga: Aburizal Bakrie: Adinda Dedi Mulyadi Pantas Menjadi Pemimpin

Selain dari para agnia, Dedi pun akan mengusulkan ke Fraksi Golkar di DPRD Provinsi Jawa Barat untuk membantu permasalahan warga di perkotaan seperti ini.

"Rata-rata tidak memiliki pemakaman umum. Warganya tak memiliki kemampuan, dan ini sebagai tanggung jawab pemerintah untuk wajib dipenuhi," pungkas Dedi.

Kompas TV Bagaimana hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitas pasangan calon di Pilgub Jawa Barat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com