Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-tahun Hidup di Tepi Jalan, Mbah Daplon Akhirnya Dibawa ke Panti Jompo Cilacap

Kompas.com - 24/05/2018, 17:29 WIB
Iqbal Fahmi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Kebakaran sebuah panti jompo di Amerika Serikat, membuat 20 orang mengalami luka bakar.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Sunarti mengatakan, pihaknya selama ini sebenarnya tidak pernah lepas tangan. Sudah berkali-kali tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) berupaya membujuk Mbah Daplon untuk pindah ke panti jompo dan mendapat kehidupan yang layak.

“Tapi yang bersangkutan sudah nyaman hidup seperti itu, soalnya setiap hari selalu ada yang ngasih makan,” katanya.

Sunarti mengungkapkan, selama kurun waktu 2018, sudah dua kali dinas sosial menggelar razia Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT). Sedikitnya ada 35 PGOT terjaring, mereka yang didominasi oleh penderita gangguan psikotik itu masih menjalani proses rehabilitasi di rumah sakit jiwa.

Baca juga: Pria yang Ditelantarkan Anaknya Akan Dikirim ke Panti Jompo

“Kesulitan kami justru ketika menjaring pengemis, sebab mereka sudah seperti naluri untuk mengemis, sudah bukan lagi untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup layak,” bebernya.

Perangkat Desa Sikampuh, Asep Nurahman mengungkapkan, wilayah Kroya memang dikenal sebagai tempat pembuangan orang dengan gangguan jiwa. Tahun ini saja, dia sudah mendapati sekitar tiga orang gila baru yang sering hilir mudik di jalanan kampung.

“Ada yang ngomongnya pakai bahasa jawa, ada juga yang pakai bahasa sunda,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia ‘Dewanata’ Cilacap, Eko Agus Kurniawan, mengaku kewalahan untuk menampung para PGOT lansia yang terjaring. Pasalnya, saat ini kapasitas panti telah penuh dan belum mendapat logistik tempat tidur tambahan.

“Setiap bulan ada sekitar 3-4 orang lansia penerima manfaat yang masuk, kami berusaha untuk tetap bisa menampung para lansia terlantar dengan berbagai cara,” katanya.

Eko menuturkan, di panti pelayanan sosial, para lansia yang terlantar akan mendapat penyantunan kebutuhan hidup dasar, layanan rehabilitasi sosial atau bimbingan, konseling, hiburan kesenian, pelatihan ketrampilan, serta kegiatan jasmani dan rohani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com