Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Pedagang Bunga Jelang Ramadhan, Omzet Naik 600 Persen

Kompas.com - 15/05/2018, 14:45 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Salah satu pekerjaan yang mendapat berkah besar setiap kali Ramadhan tiba adalah pedagang bunga atau kembang. Sebab, permintaan kembang meningkat seiring dengan tradisi nyekar makam leluhur oleh masyarakat setiap kali menjelang puasa.

Berkah itu dirasakan betul oleh pasangan Saidi (60) dan Dartik (55). Keduanya merupakan pedagang kembang keperluan nyekar yang menggelar lapaknya di Pasar Bandar, Kota Kediri, Jawa Timur. Selain mereka berdua, di kawasan ini berjajar penjual kembang lainnya.

Penghasilan harian mereka meningkat tajam selama sepekan ini dibanding hari-hari biasanya. Pada hari biasa paling banter hanya mampu membawa pulang Rp 100.000.

"Sekarang sehari sampai Rp 600.00," ujar Dartik, Selasa (15/5/2018).

Baca juga: Pedagang Akui Pengunjung Pasar Tanah Abang Melonjak Jelang Ramadhan

Peningkatan pendapatan itu tidak terlepas dari banyaknya pembeli yang datang dan pembeliannya juga cukup banyak.

Selain itu, Dartik menambahkan, juga karena meningkatnya harga jual kembang. Jika biasanya setiap bungkus kembang yang terdiri dari kembang mawar, melati, kenanga, pandan, dijual dengan harga Rp 2.000, kini naik hingga 150 persen.

"Sekarang jualnya sebungkus Rp 5.000," ungkapnya.

Kenaikan harga itu menurut Saidi merupakan hal yang lumrah. Sebuah hukum pasar. Semakin banyak yang mencari barang semakin mahal harganya.

"Apalagi stok bunga juga terbatas," ujar Saidi.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Telur, Minyak Goreng, dan Daging Naik

Saidi dan Dartik berbagi peran dalam menjalankan usaha jualan kembangnya. Pada hari biasa, justru agen kembang yang mendatangi para pedagang kembang. Tapi pada momentum seperti sekarang ini, kebalikannya.

"Sehingga saya yang nyari kembangnya," kata Saidi.

Kembang-kembang itu didapatnya dari beberapa tempat. Untuk jenis kenongo ia dapatkan dari wilayah Srengat yang ada di Kabupaten Blitar dan kembang mawar dibelinya dari wilayah Kabupaten Nganjuk.

Meskipun stok barang tidak langka, kata Saidi, harga belinya turut meningkat karena banyaknya orang yang membutuhkan. Bahkan banyak antarpedagang yang berebutan mendapatkan kembang kualitas terbaik.

Baca juga: Nenek Ini Dapat Omzet Rp 50 Juta Per Bulan dari Limbah Daun Kupu-kupu

Harga kembang di tingkat agen meningkat tajam. Kembang mawar yang biasanya didapat dengan harga Rp 20.000 untuk setiap takarannya, kini naik menjadi Rp 100.000.

"Takarannya pakai timba. Satu takaran beratnya sekitar 8 ons," jelas dia.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com