Salin Artikel

Berkah Pedagang Bunga Jelang Ramadhan, Omzet Naik 600 Persen

Berkah itu dirasakan betul oleh pasangan Saidi (60) dan Dartik (55). Keduanya merupakan pedagang kembang keperluan nyekar yang menggelar lapaknya di Pasar Bandar, Kota Kediri, Jawa Timur. Selain mereka berdua, di kawasan ini berjajar penjual kembang lainnya.

Penghasilan harian mereka meningkat tajam selama sepekan ini dibanding hari-hari biasanya. Pada hari biasa paling banter hanya mampu membawa pulang Rp 100.000.

"Sekarang sehari sampai Rp 600.00," ujar Dartik, Selasa (15/5/2018).

Peningkatan pendapatan itu tidak terlepas dari banyaknya pembeli yang datang dan pembeliannya juga cukup banyak.

Selain itu, Dartik menambahkan, juga karena meningkatnya harga jual kembang. Jika biasanya setiap bungkus kembang yang terdiri dari kembang mawar, melati, kenanga, pandan, dijual dengan harga Rp 2.000, kini naik hingga 150 persen.

"Sekarang jualnya sebungkus Rp 5.000," ungkapnya.

Kenaikan harga itu menurut Saidi merupakan hal yang lumrah. Sebuah hukum pasar. Semakin banyak yang mencari barang semakin mahal harganya.

"Apalagi stok bunga juga terbatas," ujar Saidi.

Saidi dan Dartik berbagi peran dalam menjalankan usaha jualan kembangnya. Pada hari biasa, justru agen kembang yang mendatangi para pedagang kembang. Tapi pada momentum seperti sekarang ini, kebalikannya.

"Sehingga saya yang nyari kembangnya," kata Saidi.

Kembang-kembang itu didapatnya dari beberapa tempat. Untuk jenis kenongo ia dapatkan dari wilayah Srengat yang ada di Kabupaten Blitar dan kembang mawar dibelinya dari wilayah Kabupaten Nganjuk.

Meskipun stok barang tidak langka, kata Saidi, harga belinya turut meningkat karena banyaknya orang yang membutuhkan. Bahkan banyak antarpedagang yang berebutan mendapatkan kembang kualitas terbaik.

Harga kembang di tingkat agen meningkat tajam. Kembang mawar yang biasanya didapat dengan harga Rp 20.000 untuk setiap takarannya, kini naik menjadi Rp 100.000.

"Takarannya pakai timba. Satu takaran beratnya sekitar 8 ons," jelas dia.

Begitu juga dengan kembang kenanga, juga ada peningkatan harga meski tidak terlalu tinggi. Untuk kenanga ini setiap kilogramnya didapatnya dengan harga Rp 130.000. Pada hari biasa harganya Rp 110.000.

"Naik tidak apa-apa asal ada barang," ujarnya.

Pasangan suami istri ini sudah lebih dari 10 tahun menjalankan pekerjaannya itu. Masa awal puasa adalah berkah yang tinggi dan hasil uang yang didapatnya sebagai persiapan selama puasa dan lebaran. Sebab, selama itu mereka tidak menggelar dagangannya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bintari (40) pedagang lainnya. Meski masa jualannya lebih singkat dari pada Dartik, Bintari mengaku merasakan berkah Ramadhan.

"Saat ini memang musim ramai sampai besok sebelum puasa," ujar warga Nganjuk yang mengadu nasibnya di Kediri ini.

Tradisi Nyekar

Mendatangi makam untuk membersihkannya dan mendoakan leluhur ini bagian dari kearifan lokal yang masih mengakar kuat di masyarakat. Tradisi ini mengambil momentum pada rentang waktu sepekan sebelum pelaksanaan hari puasa.

Lestari, adalah salah seorang pembeli kembang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku selalu berupaya meluangkan waktu untuk nyekar ke makam leluhurnya maupun kerabatnya. Seblum ke makam itu dia selalu membeli kembang.

" Harga mahal tidak masalah. Yang penting ada kembang untuk nyekar," ujarnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/05/15/14451101/berkah-pedagang-bunga-jelang-ramadhan-omzet-naik-600-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke