Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangkan Ipul-Puti, Kepala Daerah PDI-P di Jatim Dilarang Keluar Daerah

Kompas.com - 29/04/2018, 07:17 WIB
Achmad Faizal,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala daerah dan anggota DPRD se-Jawa Timur dari PDI Perjuangan (PDI-P) dilarang meninggalkan daerahnya hingga 27 Juni mendatang atau seusai pemungutan suara Pilkada Jatim.

Mereka diminta lebih intens melakukan sosialisasi dan upaya pemenangan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno.

Demikian salah satu catatan intruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang disampaikan Wasekjen PDI-P, Ahmad Basarah, usai menggelar rapat pemenangan di Surabaya, Sabtu (28/4/2018).

Dalam rapat tertutup tersebut, hadir sejumlah petinggi PDI-P dari Ketua Bapilu, Bambang Dwi Hartono, dan Sekjen PDI-P, Hasto Kristyanto, serta seluruh kepala daerah dan anggota DPRD se-Jawa Timur dari PDI-P, serta Gus Ipul maupun Puti Guntur Soekarno.

Baca juga: Menangkan Gus Ipul, Cak Imin Siap Turun Seminggu Sekali ke Jawa Timur

Kata Ahmad Basarah, Megawati menilai masih ada masyarakat Jawa Timur yang belum mengetahui jika Puti Soekarno adalah cucu Bung Karno.

"Karena itu semua kader PDIP diminta turun ke konstituen untuk lebih intensif melakukan sosialisasi," kata Basarah.

Bagi PDI-P, menurut Basarah, memenangkan pasangan Gus Ipul - Puti Soekarno di Pilkada Jatim dan Jokowi di Pilpres 2019 adalah satu tarikan nafas.

"Memenangkan Pilkada Jatim, pilkada kabupaten dan kota, serta pemilihan legislatif maupun Pilpres, adalah satu tarikan nafas, karena itu PDI-P akan all out," jelasnya.

Jawa Timur merupakan wilayah penting bagi PDIP. Jawa Timur dianggap sebagai basis tradisional kaum nasionalis.

Jawa Timur juga menjadi basis utama kaum nahdliyin. Dalam Pilkada Jawa Timur, PDI-P dan PKB berkoalisi untuk mengusung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno. 3 partai juga ikut bergabung dalam koalisi yakni PKS dan Partai Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com