Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Asmara yang Romantis, Tari Andun Asal Bengkulu

Kompas.com - 08/04/2018, 17:47 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Iriana Jokowi dan Mufida Kalla mengujungi sebuah taman kanak - kanak di Denpasar, Bali.

Pantun berbalas tersebut dilakukan di hadapan ratusan penonton yanbg terdiri dari para tokoh adat, tokoh desa dan orangtua.

"Jadi, kalau pria tak bisa berpantun alamat akan jomblo, makanya kalau dahulu laki-laki pintar berpantun," jelas Giran.

Media Cinta Penuh Sopan Santun

Girin menjelaskan, tari andun dan berejung biasanya dilakukan pada saat pesta pernikahan, musim panen dan acara adat lainnya. Ia bersifat hiburan.

"Ini momen kaum muda mencari pasangan. Ungkapan cinta secara tersirat dilakukan lewat media seni tari. yang diawasi oleh ratusan orang tua, tokoh adat, dan masyarakat. Jadi bila mereka sudah dapat jodoh maka akan menikah, jadi penuh dengan sopan santun. Tidak ada pacaran di tempat gelap dan hubungan bebas, semua diawasai orangtua," jelas Girin.

Girin dan Sailun mengatakan kesakralan dan pelestarian tari andun sudah puluhan tahun memudar seiring waktu.

"Bila ada acara pernikahan, masyarakat lebih memilih musik koplo dan organ tunggal. Padahal festival tari andun tradisi budaya luhur cukup baik digelar," jelas Girin.

Baca juga : 5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka

Menurut kedua tokoh ini tari andun bila dibudayakan kembali dalam keseharian muda-mudi akan dapat menekan angka seks bebas, pernikahan dini dan tindakan asusila lainnya. Mereka memberi saran Pemda Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dapat menghidupkan lagi makna dan pelestarian tari andun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com