Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Kantor Pos Blora Datangi Rumahnya, Kekesalan Purnawirawan TNI Ini Terobati

Kompas.com - 01/03/2018, 18:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Perasaan remuk redam karena hilangnya kepercayaan keluarga Kumbang Yono Prayogi (63) terhadap pelayanan petugas Kantor Pos Cabang Blora sedikit terobati setelah ada permintaan maaf dari Kepala Kantor Pos Cabang Blora, Bambang Purbo Kastono, beserta jajarannya.

Pihak Kantor Pos Cabang Blora mengutarakan permintaan maaf secara langsung dengan mendatangi rumah keluarga Kumbang di Jalan Ahmad Yani Nomor 42 A, Blora, Rabu (28/2/2018).

Mereka bertutur sapa dengan Kumbang beserta istrinya, Puji Astuti (61). Amarah suami istri itu perlahan mencair dengan adanya iktikad baik dari pihak Kantor Pos Blora.

Saat itu Kumbang tampak terbaring lemas di atas ranjang di kamar rumahnya. Purnawirawan TNI itu akhir-akhir ini merasa kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya karena penyakit komplikasi yang dideritanya.

"Meski kesal, tapi cukup lega. Setidaknya ada iktikad baik dengan meminta maaf," tutur Kumbang, kakek dari tujuh cucu itu.

Sementara Puji Astuti berharap perlakuan serupa tidak terulang kepada warga lain yang hendak menggunakan jasa Kantor Pos.

"Sedih, kesal dan marah saat itu yang kami rasakan. Namun, permintaan maaf sudah mengobati rasa sakit ini. Sudahlah, kami tak ingin memperpanjang. Harapannya jangan terulang ke warga lain. Perbaiki pelayanan dengan baik, toh baik dan buruk kita semua yang merasakan," ujar Puji.

Baca juga: Seorang Nenek Dipersulit Saat Ambil Uang Kiriman, Kantor Pos Blora Minta Maaf

Sebelumnya diberitakan, Kumbang dan Puji Astuti mengaku kesal dengan pelayanan Kantor Pos Cabang Blora. Pasangan suami istri ini merasa mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas Kantor Pos Cabang Blora saat hendak mengambil uang kiriman dari saudara.

Meski dalam kondisi sakit, Kumbang bukannya memperoleh solusi kemudahan mengakses jasa dari petugas PT Pos Cabang Blora. Upayanya untuk mengambil haknya itu justru dipersulit dengan respons yang kurang menyenangkan.

"Saya itu kasihan istri saya karena harus bolak-balik mengurus sesuatu dan ujung-ujungnya dibentak-bentak dan ditolak. Akhirnya dengan sangat terpaksa saya datang sendiri ke kantor pos dengan diantar anak saya. Saya dibonceng naik motor dan dibopong masuk ke Kantor Pos," ucap Kumbang yang tampak menggigil gemetaran, Rabu (28/2/2018).

Istri Kumbang, Puji Astuti (61), menyampaikan, kejadian yang membuatnya hingga menangis sesenggukan itu bermula pada Selasa (27/2/2018).

Saat itu suaminya mendapat kiriman uang Rp 1,3 juta dari kakaknya yang berada di Palembang. Uang yang dikirim melalui jasa PT Pos (wesel pos) tersebut rencananya digunakan untuk keperluan berobat.

Karena kondisi kesehatan suaminya yang tak memungkinkan untuk datang mengambil wesel, Puji berupaya mewakili. Pagi itu Puji mendatangi Kantor Pos Cabang Blora.

"Jadi penyakitnya komplikasi, apalagi saraf terjepit tulang belakang sehingga tak bisa berdiri lama. Makanya, saya yang berupaya mengambil uang. Awalnya saya datang ke Kantor Pos Blora dengan membawa KTP suami. Namun, oleh pihak Kantor Pos Blora disuruh pulang dan kembali ke kantor lagi dengan membawa surat kuasa dari suami," ujar nenek berhijab itu.

Baca juga: Tiap Tanggal 17, Seluruh Kantor Pos Terima Pengiriman Buku Gratis

Karena mengikuti persyaratan itu, tak berselang lama Puji pun langsung kembali pulang ke rumah. Puji kemudian meminta untuk dibuatkan surat kuasa oleh suaminya. Begitu surat kuasa sudah rampung, Puji kembali lagi ke Kantor Pos cabang Blora untuk melakukan pengambilan uang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com